Yang dimaksud dengan menegur adalah memberi teguran, menasehati, mendidik dan mengingatkan. Sikap orang dalam menerima teguran bermacam-macam. Ada yang menerima dengan senang hati, ada yang biasa-biasa saja, ada yang mengiyakan hanya untuk mempercepat proses pembicaraan, ada yang menolak dengan tegas, ada yang berkelit, bahkan ada yang tersinggung dan marah, serta masih banyak lagi reaksi lainnya.
Beberapa kebenaran yang perlu kita ketahui saat menegur orang lain:
1. Menegur haruslah dilandasi dengan kasih. Memang terdapat resiko orang yang ditegur menjadi tidak menyukai kita, tetapi kalau memang ia perlu ditegur, tegurlah!
Mengasihi bukan berarti harus selalu setuju, harus selalu mengiyakan, harus selalu tersenyum manis. Untuk mengasihi diperlukan teguran yang dibungkus dengan kejujuran dan keterusterangan, tanpa pura-pura.
Menegur yang dilandasi oleh kasih akan menutupi pelanggaran orang tersebut. Orang yang ditegur dengan kasih akan lebih mudah menerima teguran yang ditujukan kepadanya dan akibatnya kemungkinan untuk yang bersangkutan berubah menjadi lebih besar. Sebaliknya bila kita menegur dengan tidak berlandaskan kasih, hasilnya adalah pertengkaran. Pertengkaran bukanlah tujuan akhir yang ingin kita capai.
2. Menegur haruslah dengan hikmat. Hikmat akan membantu kita untuk memberi teguran yang tepat. Hikmat di sini berarti meliputi teknik, cara, kata-kata, waktu, tempat, serta situasi dan kondisi untuk penyampaian teguran yang tepat.
3. Hasil dari menegur dengan menggunakan hikmat akan berbuah manis. Awalnya mungkin terdapat gesekan, bahkan mungkin dapat menciptakan konflik dengan yang bersangkutan. Namun, kita tetap perlu mengambil resiko ini.
4. Jangan menahan teguran karena takut terhadap resiko gesekan dan konflik.
Salah satu bentuk kasih adalah teguran yang berhikmat. Saat kita tidak melakukan hal ini, kita berarti tidak takut pada Tuhan. Tidak takut pada Tuhan berarti dosa. Jangan takut menegur bila memang diperlukan!
Lalu bagaimana menegur dengan menggunakan hikmat?
1. Menegur dengan lemah lembut. Kelemahlembutan merupakan salah satu buah Roh yang diperlukan (Galatia 5:23). Lemah lembut bukan berarti lemah atau plin-plan. Lemah lembut merupakan sikap hati yang mau mengerti kondisi dan keterbatasan orang lain.
2. Mengetahui dengan jelas orang-orang yang perlu ditegur, orang-orang yang tidak perlu ditegur, saat dan situasi yang tepat untuk menegur. Walaupun saat kita tahu seseorang itu salah, ada saatnya kita perlu menggunakan hikmat. Ya, tidak serta merta kita dapat menegur, bahkan kadang-kadang menahan teguran atau tidak memberikan teguran memerlukan suatu hikmat tersendiri.
Berikut sejumlah ciri-ciri orang yang tidak perlu ditegur atau Anda sebaiknya menahan teguran pada waktu yang lain:
- Orang yang tidak mau mendengarkan teguran dan tidak mempedulikan teguran, bahkan membenci teguran. Orang-orang ini adalah orang yang akan menguras emosi kita. Jadi, jangan habiskan waktu, tenaga, dan emosi untuk orang yang tidak mau mendengar. Bukan karena kita tidak peduli, tetapi memang ada kesempatan lain yang lebih tepat untuk menegur. Cukup bawa orang ini dalam DOA.
- Orang yang gemar bersilat kata. Saat Anda memberi teguran pada orang yang gemar bersilat kata, orang ini akan terus-menerus memberi jawaban dan alasan. Hemat nafas Anda! Hentikan sampai di situ dan bawa orang ini dalam DOA.
Cara-cara menegur adalah demikian:
1. Menegur hanya berdua saja, tidak di depan orang lain. Orang akan lebih mudah menurunkan ego bila ditegur berdua saja tanpa kehadiran orang lain. Pada saat ada orang lain yang hadir, kecenderungan untuk membela diri dan mempertahankan ego akan lebih besar daripada saat hanya berdua.
2. Bila berdua saja tidak mempan, minta bantuan 1 atau 2 orang lain untuk menegur. Ini harus melihat kasusnya juga. Tidak semua kasus dapat diperlakukan sama. Jika memang diperlukan bantuan dari 1 atau 2 orang lain, lakukanlah!
3. Bila setelah minta bantuan dari 1 atau 2 orang tetap tidak mempan juga, minta bantuan lebih banyak orang. Ini hanya perlu dilakukan untuk kasus-kasus yang sangat serius. Untuk kasus-kasus yang dapat mengundang keresahan bagi orang banyak, hal ini perlu dilakukan. Bila yang bersangkutan masih tidak mau mendengarkan teguran, hemat nafas Anda! Cukup bawa yang bersangkutan dalam DOA Anda.
Jadi, Anda siap memberi teguran? Amin.
Rabu, 14 April 2010
Bagian Terpenting Dari Tubuhmu
Ibuku selalu bertanya padaku, apa bagian tubuh yang paling penting.
Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar. Ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab, "Telinga, Bu." Tapi, ternyata itu bukan jawabannya.
"Bukan itu, Nak. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku menanyakan lagi nanti."
Beberapa tahun kemudian, aku mencoba menjawab, sebelum dia bertanya padaku lagi. Sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya. "Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang, jadi pastilah mata kita."
Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta."
Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, "Bukan. Tapi, kamu makin pandai dari tahun ke tahun, Anakku."
Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal pada kakek.
Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang?"
Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku. Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, "Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar "hidup".
Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu harus mendapat pelajaran yang sangat penting." Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu."
Aku bertanya, "Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?"
Ibu membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapan pun kamu membutuhkannya."
Akhirnya, aku tahu.
Bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri.
Tapi, simpati terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain.
Orang akan melupakan apa yang kamu katakan.
Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan.
Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti
Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar. Ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab, "Telinga, Bu." Tapi, ternyata itu bukan jawabannya.
"Bukan itu, Nak. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku menanyakan lagi nanti."
Beberapa tahun kemudian, aku mencoba menjawab, sebelum dia bertanya padaku lagi. Sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya. "Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang, jadi pastilah mata kita."
Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta."
Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, "Bukan. Tapi, kamu makin pandai dari tahun ke tahun, Anakku."
Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal pada kakek.
Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang?"
Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku. Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, "Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar "hidup".
Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu harus mendapat pelajaran yang sangat penting." Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu."
Aku bertanya, "Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?"
Ibu membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapan pun kamu membutuhkannya."
Akhirnya, aku tahu.
Bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri.
Tapi, simpati terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain.
Orang akan melupakan apa yang kamu katakan.
Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan.
Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti
Kisah si Anne yang menyentuh
Kisah berikut ini dikutip dari buku "Gifts From The Heart for Women"
karangan Karen Kingsbury.
Inti ceritanya kira-kira sbb :
Ada pasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum mempunyai keturunan. Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang ABORSI, karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi.
Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil,Sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman2 dan sahabat2, dan lingkungan sekitarnya. Semua orang ikut bersukacita dengan mereka. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki2 dan perempuan.
Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Tetapi bayi perempuan mengalami kelainan,dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba.
Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki2. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2 nya. Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang istri mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak Menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tsb), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki2nya.
"Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak", kata sang ibu di sela tangisannya.
Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan.
Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah.Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini.
Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian.
Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain ?
Jauh sebelum bayi mereka lahir,pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan.
Pada mulanya,mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNyasendiri.
Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan terjadi.
Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan Tersenyum dengan manis. Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam
hidupnya.
Tidak ada kata2 di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne), mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja.
Sungguh tidak ada kata2 yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka...
Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan.
Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam.....
Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ.
Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tsb bahwa donor tsb berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan Tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6jam,tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya...
Ada 3 point penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini :
1. SESUNGGUHYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun.
Hal yang benar2 penting adalah apa yang kita telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.
2. SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah apa yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang lain.
3. Ibu Anne mengatakan "Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan. Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak2 kita melakukan hal2 terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka,mereka akan menuju surga".
karangan Karen Kingsbury.
Inti ceritanya kira-kira sbb :
Ada pasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum mempunyai keturunan. Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang ABORSI, karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi.
Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil,Sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman2 dan sahabat2, dan lingkungan sekitarnya. Semua orang ikut bersukacita dengan mereka. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki2 dan perempuan.
Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Tetapi bayi perempuan mengalami kelainan,dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba.
Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki2. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2 nya. Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang istri mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak Menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tsb), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki2nya.
"Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak", kata sang ibu di sela tangisannya.
Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan.
Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah.Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini.
Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian.
Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain ?
Jauh sebelum bayi mereka lahir,pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan.
Pada mulanya,mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNyasendiri.
Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan terjadi.
Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan Tersenyum dengan manis. Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam
hidupnya.
Tidak ada kata2 di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne), mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja.
Sungguh tidak ada kata2 yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka...
Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan.
Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam.....
Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ.
Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tsb bahwa donor tsb berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan Tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6jam,tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya...
Ada 3 point penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini :
1. SESUNGGUHYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun.
Hal yang benar2 penting adalah apa yang kita telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.
2. SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang benar2 penting adalah apa yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang lain.
3. Ibu Anne mengatakan "Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan. Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak2 kita melakukan hal2 terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka,mereka akan menuju surga".
Pengorbanan Seorang Ibu
1 Timotius 5:4 - Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.
Amsal 23:22 - Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.
Seseorang berkisah tentang pengorbanan ibunya. Aku lahir didalam keluarga miskin yang eringkali kekurangan makanan Ibu mengetahui bahwa aku belum kenyang, sehinga ia memindahkan nasinya kepiringku sembari berkata, “Ini untukmu Nak, Ibu tidak lapar.” Padahal aku tahu persis bahwa ibu belum makan, ibu pasti lapar.
Agar aku mendapatkan makanan bergizi, ibu sering pergi memancing. Sepulangnya dari memancing, ia memasak sup ikan yang lezat dan memberikannya kepadaku. Aku memakannya dengan lahap, tetapi aku memperhatikan bahwa ibu mengambil tulang ikan bekas aku makan dan mulai memakan daging ikan yang masih tersisa ditulang tersebut. Aku sedih melihat Ibu. Kemudian dengan sumpitku aku memberikan daging ikan kepadanya, tetapi ia berkata, “Buat kamu saja Nak, Ibu tidak suka ikan.” Ibu berkata begitu meskipun aku tahu bahwa ibu suka ikan.
Ketika aku masuk SMP, biaya yang kuperlukan semakin banyak. Untuk mendapatkan uang tambahan, ibu bekerja menempel kotak korek api. Walau sudah larut malam, aku masih melihat ibu menempel kotak korek api dengan penerangan lilin yang kecil, “Ibu tidak mengantuk?” tanyaku. “Tidurlah Nak, Ibu belum mengantuk,” jawabnya. Padahal aku melihat matanya sudah hampir terpejam karena mengantuk.
Ketika aku menjalani ujian, Ibu cuti dari pekerjaan untuk menemaniku pergi ujian. Walau terik matahari terasa menyengat, Ibu tetap menungguku diluar. Selesai ujian, Ibu memberiku teh manis. Karena aku melihat Ibu kepanasan dan pasti haus, maka aku memberikan gelas berisi teh kepada Ibu, tetapi ia berkata, “Minumlah Nak, Ibu tidak haus.”
Singkat cerita, setelah lulus S1, aku melanjutkan ke S2 dan bekerja di sebuah perusahaan di Amerika. Gajiku cukup besar, sehingga aku bermaksud mengajak Ibu tinggal bersamaku dan menikmati hidup di Amerika. Tetapi Ibu berkata, “Aku tidak terbiasa hidup disana.” Aku tahu Ibu mengatakan itu karena tidak mau merepotkan.
Diusianya yang sudah tua, ibu terkena kanker lambung dan penyakit itu membuatnya tersiksa. Aku pulang dan melihat Ibu terbaring lemah menahan sakit. Ia memandangku dengan tatapan rindu. Aku menangis melihat penderitaan Ibu, tapi ia berkata, “Jangan menangis Nak, Ibu tidak merasa sakit.” Itu adalah ucapan terakhir Ibu sebelum ia menutup matanya dan kembali ke pangkuan Tuhan.
Kisah diatas adalah gambaran kasih dan pengorbanan seorang ibu. Sebagai anak, kasihi, hormati dan balaslah budi baik Ibu kita, karena ia adalah kehendak Tuhan. Renungkanlah sejenak apa yang sudah Anda lakukan bagi Ibu yagn sudah melahirkan dan membesarkan Anda. Jika saat ini Anda sedang mengalami keretakan hubungan dengan Ibu Anda, adakan pemberesan sehingga berkat-berkat Tuhan tidak terhambat.
DOA: Bapa, berkatilah Ibuku yang sudah banyak berkorban bagiku. Berilah dia kesehatan dan sukacita senantiasa. Dalam Nama Tuhan Yesus aku mohon. Amin.
KATA-KATA BIJAK: Kasih Ibu bagaikan matahari yang terus bersinar tanpa mengharapkan balasan.
Amsal 23:22 - Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.
Seseorang berkisah tentang pengorbanan ibunya. Aku lahir didalam keluarga miskin yang eringkali kekurangan makanan Ibu mengetahui bahwa aku belum kenyang, sehinga ia memindahkan nasinya kepiringku sembari berkata, “Ini untukmu Nak, Ibu tidak lapar.” Padahal aku tahu persis bahwa ibu belum makan, ibu pasti lapar.
Agar aku mendapatkan makanan bergizi, ibu sering pergi memancing. Sepulangnya dari memancing, ia memasak sup ikan yang lezat dan memberikannya kepadaku. Aku memakannya dengan lahap, tetapi aku memperhatikan bahwa ibu mengambil tulang ikan bekas aku makan dan mulai memakan daging ikan yang masih tersisa ditulang tersebut. Aku sedih melihat Ibu. Kemudian dengan sumpitku aku memberikan daging ikan kepadanya, tetapi ia berkata, “Buat kamu saja Nak, Ibu tidak suka ikan.” Ibu berkata begitu meskipun aku tahu bahwa ibu suka ikan.
Ketika aku masuk SMP, biaya yang kuperlukan semakin banyak. Untuk mendapatkan uang tambahan, ibu bekerja menempel kotak korek api. Walau sudah larut malam, aku masih melihat ibu menempel kotak korek api dengan penerangan lilin yang kecil, “Ibu tidak mengantuk?” tanyaku. “Tidurlah Nak, Ibu belum mengantuk,” jawabnya. Padahal aku melihat matanya sudah hampir terpejam karena mengantuk.
Ketika aku menjalani ujian, Ibu cuti dari pekerjaan untuk menemaniku pergi ujian. Walau terik matahari terasa menyengat, Ibu tetap menungguku diluar. Selesai ujian, Ibu memberiku teh manis. Karena aku melihat Ibu kepanasan dan pasti haus, maka aku memberikan gelas berisi teh kepada Ibu, tetapi ia berkata, “Minumlah Nak, Ibu tidak haus.”
Singkat cerita, setelah lulus S1, aku melanjutkan ke S2 dan bekerja di sebuah perusahaan di Amerika. Gajiku cukup besar, sehingga aku bermaksud mengajak Ibu tinggal bersamaku dan menikmati hidup di Amerika. Tetapi Ibu berkata, “Aku tidak terbiasa hidup disana.” Aku tahu Ibu mengatakan itu karena tidak mau merepotkan.
Diusianya yang sudah tua, ibu terkena kanker lambung dan penyakit itu membuatnya tersiksa. Aku pulang dan melihat Ibu terbaring lemah menahan sakit. Ia memandangku dengan tatapan rindu. Aku menangis melihat penderitaan Ibu, tapi ia berkata, “Jangan menangis Nak, Ibu tidak merasa sakit.” Itu adalah ucapan terakhir Ibu sebelum ia menutup matanya dan kembali ke pangkuan Tuhan.
Kisah diatas adalah gambaran kasih dan pengorbanan seorang ibu. Sebagai anak, kasihi, hormati dan balaslah budi baik Ibu kita, karena ia adalah kehendak Tuhan. Renungkanlah sejenak apa yang sudah Anda lakukan bagi Ibu yagn sudah melahirkan dan membesarkan Anda. Jika saat ini Anda sedang mengalami keretakan hubungan dengan Ibu Anda, adakan pemberesan sehingga berkat-berkat Tuhan tidak terhambat.
DOA: Bapa, berkatilah Ibuku yang sudah banyak berkorban bagiku. Berilah dia kesehatan dan sukacita senantiasa. Dalam Nama Tuhan Yesus aku mohon. Amin.
KATA-KATA BIJAK: Kasih Ibu bagaikan matahari yang terus bersinar tanpa mengharapkan balasan.
Kisah Nyata - Kebesaran Jiwa Seorang Ibu
Sebuah kisah lama yang patut dibaca dan direnungkan berkali- kali betapa baiknya ibunda kita, bagaimana besarnya pengorbanan ibunda kita dstnya
Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, tahun berapaan udah lupa. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic. Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah dipromosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan.Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.
Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor
senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.
Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini
betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya
kalau tidak ada keperluan penting.
Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be. Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan
pekerjaan routine layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur,
cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada
anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain.
Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.
Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. "Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan." jawab A be. Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh
sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya.
Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali). Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan di rumah.
Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A be melihat sebuah box kecil.
Di dalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah.
Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya.
Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan menggenggam foto dan koran
usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibupun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. "Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan.
Jangan di ungkit lagi". Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja ke supermarket.
Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini ke dalam media cetak dan elektronik. Ketika membaca kisah ini di media cetak, saya sempat menangis karena tidak sempat bersujud di hadapan mamaku. Mamaku telah meninggal 3 th lebih saat itu.
Teman2 yang masih punya Ibu (Mama atau Mami) di rumah, biar bagaimanapun kondisinya, segera bersujud di hadapannya. Selagi masih ada waktu ya.
Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, tahun berapaan udah lupa. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic. Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah dipromosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan.Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.
Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor
senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.
Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini
betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya
kalau tidak ada keperluan penting.
Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be. Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan
pekerjaan routine layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur,
cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada
anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain.
Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.
Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. "Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan." jawab A be. Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh
sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya.
Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali). Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan di rumah.
Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A be melihat sebuah box kecil.
Di dalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah.
Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya.
Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan menggenggam foto dan koran
usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibupun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. "Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan.
Jangan di ungkit lagi". Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja ke supermarket.
Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini ke dalam media cetak dan elektronik. Ketika membaca kisah ini di media cetak, saya sempat menangis karena tidak sempat bersujud di hadapan mamaku. Mamaku telah meninggal 3 th lebih saat itu.
Teman2 yang masih punya Ibu (Mama atau Mami) di rumah, biar bagaimanapun kondisinya, segera bersujud di hadapannya. Selagi masih ada waktu ya.
Jangan Pernah Abaikan
Ulangan 5:16 – Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
Konon dulu di Jepang ada tradisi anak akan membuang orang tua mereka yang sudah uzur ke hutan. Alkisah, suatu hari seorang pria berjalan tertatih-tatih karena membopong seorang wanita tua ke hutan untuk dibuang. Wanita tua itu adalah ibu kandungnya sendiri. Ketika pria itu menggendong ibunya ketengah hutan, disepanjang perjalanan sang ibu mematahkan ranting-ranting kecil yang bisa digapainya. Setelah sampai ditengah hutan, pria itu menurunkan ibunya sembari berkata: “Bu, kita sudah sampai.” Sebenarnya pria itu bergumul dengan perasaan sedih dihatinya, tetapi entah kenapa dia tega melakukannya. “Nak, Ibu sangat mengasihimu. Sejak kau kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang Ibu miliki dengan tulus, bahkan sampai detik ini. Ibu tidak ingin engkau tersesat saat pulang nanti, karena itu tadi Ibu mematahkan ranting-ranting kecil disepanjang jalan. Ikutilah patahan ranting itu maka engkau akan sampai dirumah dengan selamat.” Demikian pesan si Ibu sambil memberikan pelukan untuk yang terakhir kalinya. Mendengar itu, hati si anak menjadi hancur, ia tak bisa lagi membendung air matanya. Sambil menangis ia memeluk ibunya sangat erat. Kemudian digendongnya wanita tua itu untuk dibawa pulang. Konon, pria itu merawat ibunya dengan penuh kasih sampai ajal memanggil ibunda tercinta. Ketulusan kasih seorang ibu tidak berubah!
Kisah ini menjadi peneguh bagi kita bahwa kasih sayang seorang ibu tidak pernah berubah, meskipun seorang anak tega berbuat jahat kepada wanita yang sudah mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkannya. Di zaman ini, tidak sedikit kita menjumpai kejadian yang demikian. Memang sudah tidak ada lagi anak yang membuang orang tuanya ketengah hutan, tetapi ada banyak anak yang sibuk mengurus bisnis atau kehidupannya sendiri dan membiarkan orang tuanya menjalani hari tuanya dalam kesepian yang tidak bertepi. Ada pula anak yang karena tidak mau susah malah memasukkan orang tuanya ke panti jompo, dan jarang sekali pergi membesuknya.
Dulu waktu kita kecil, orang tua kita juga sibuk mencari nafkah yang akan digunakan untuk membeli susu, pakaian dan biaya sekolah kita, tetapi mereka tetap merawat kita. Tentu akan lebih mudah dan tidak merepotkan jika mereka menitipkan kita untuk diasuh serta dibesarkan dipanti asuhan atau dirumah singgah, tetapi mereka tidak melakukannya karena mereka mengasihi kita dengan tulus. Mengapa kita tidak memberikan cinta yang sama besarnya dengan cinta yang sudah kita terima dari mereka selama puluhan tahun?
Seharusnya kasih itu menular, lalu mengapa kasih orang tua itu tidak menular kepada kita? Mungkin karena kita terlalu egois dan tidak mau direpotkan. Mulai hari ini baiklah kita belajar untuk menghormati ibu, bapak atau mertua kita sepenuh hati. Lakukanlah, karena ada berkat khusus bagi orang yang menghormati orang tuanya!
DOA: Tuhan, ajarlah kami mengasihi orang tua sebagaimana mereka tulus mengasihi kami. Dalam nama Tuhan Yesus aku rindu melakukan ketetapanMu itu. Amin.
KATA-KATA BIJAK: Anak yang berbudi pekerti menghormati dan mengasihi bapak-ibunya dalam segala keadaan
Konon dulu di Jepang ada tradisi anak akan membuang orang tua mereka yang sudah uzur ke hutan. Alkisah, suatu hari seorang pria berjalan tertatih-tatih karena membopong seorang wanita tua ke hutan untuk dibuang. Wanita tua itu adalah ibu kandungnya sendiri. Ketika pria itu menggendong ibunya ketengah hutan, disepanjang perjalanan sang ibu mematahkan ranting-ranting kecil yang bisa digapainya. Setelah sampai ditengah hutan, pria itu menurunkan ibunya sembari berkata: “Bu, kita sudah sampai.” Sebenarnya pria itu bergumul dengan perasaan sedih dihatinya, tetapi entah kenapa dia tega melakukannya. “Nak, Ibu sangat mengasihimu. Sejak kau kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang Ibu miliki dengan tulus, bahkan sampai detik ini. Ibu tidak ingin engkau tersesat saat pulang nanti, karena itu tadi Ibu mematahkan ranting-ranting kecil disepanjang jalan. Ikutilah patahan ranting itu maka engkau akan sampai dirumah dengan selamat.” Demikian pesan si Ibu sambil memberikan pelukan untuk yang terakhir kalinya. Mendengar itu, hati si anak menjadi hancur, ia tak bisa lagi membendung air matanya. Sambil menangis ia memeluk ibunya sangat erat. Kemudian digendongnya wanita tua itu untuk dibawa pulang. Konon, pria itu merawat ibunya dengan penuh kasih sampai ajal memanggil ibunda tercinta. Ketulusan kasih seorang ibu tidak berubah!
Kisah ini menjadi peneguh bagi kita bahwa kasih sayang seorang ibu tidak pernah berubah, meskipun seorang anak tega berbuat jahat kepada wanita yang sudah mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkannya. Di zaman ini, tidak sedikit kita menjumpai kejadian yang demikian. Memang sudah tidak ada lagi anak yang membuang orang tuanya ketengah hutan, tetapi ada banyak anak yang sibuk mengurus bisnis atau kehidupannya sendiri dan membiarkan orang tuanya menjalani hari tuanya dalam kesepian yang tidak bertepi. Ada pula anak yang karena tidak mau susah malah memasukkan orang tuanya ke panti jompo, dan jarang sekali pergi membesuknya.
Dulu waktu kita kecil, orang tua kita juga sibuk mencari nafkah yang akan digunakan untuk membeli susu, pakaian dan biaya sekolah kita, tetapi mereka tetap merawat kita. Tentu akan lebih mudah dan tidak merepotkan jika mereka menitipkan kita untuk diasuh serta dibesarkan dipanti asuhan atau dirumah singgah, tetapi mereka tidak melakukannya karena mereka mengasihi kita dengan tulus. Mengapa kita tidak memberikan cinta yang sama besarnya dengan cinta yang sudah kita terima dari mereka selama puluhan tahun?
Seharusnya kasih itu menular, lalu mengapa kasih orang tua itu tidak menular kepada kita? Mungkin karena kita terlalu egois dan tidak mau direpotkan. Mulai hari ini baiklah kita belajar untuk menghormati ibu, bapak atau mertua kita sepenuh hati. Lakukanlah, karena ada berkat khusus bagi orang yang menghormati orang tuanya!
DOA: Tuhan, ajarlah kami mengasihi orang tua sebagaimana mereka tulus mengasihi kami. Dalam nama Tuhan Yesus aku rindu melakukan ketetapanMu itu. Amin.
KATA-KATA BIJAK: Anak yang berbudi pekerti menghormati dan mengasihi bapak-ibunya dalam segala keadaan
KASIH ALLAH TIDAK BERSYARAT
Suatu hari aku melihat Bapa sedang melamun di takhta-Nya. Aku menghampiri-Nya dan pelan-pelan aku bertanya kepada-Nya, "Bapa, apa yang sedang Kau pikirkan ?" Bapa menoleh ke arahku, dan Ia tersenyum, lalu Ia berkata dengan lembut, "Tidak ada, Nak. Aku hanya sedang memikirkan manusia."
"Manusia ? Ada apa dengan mereka ?" tanyaku
"Tahukah kau bahwa Aku sangat mengasihi manusia ?" ujar-Nya,
"Iya, aku tahu itu. Apa hubungannya Tuhan ?"
"Aku mengasihi manusia sedemikian, sehingga Aku merelakan Anak-Ku terkasih, Yesus Kristus untuk turun ke bumi, menderita, dihina, dan akhirnya mati bagi mereka."
"Iya, itu adalah karya penebusan yang sangat indah."
"Tapi...."
Ups..., ada nada sedih di suara-Nya.
"Tapi, mengapa manusia masih juga meragukan kasih-Ku ?"
Aku terdiam, aku tidak dapat menjawab pertanyaan-Nya, karena aku pun tidak tahu...
"Hari ini, ada satu anak-Ku, dia menangisi dosanya, dia memohon pengampunanKu, Aku mengampuninya, Aku mengatakan bahwa Aku sudah tidak mengingat-ngingat lagi dosa yang ia buat, tapi...."
"Tapi kenapa Tuhan ?"
"Saat Aku berkata demikian, ia menggelengkan kepalanya, ia berkata, tidak akan ada pengampunan lagi atas dosa yang ia perbuat, ia sudah terlalu sering jatuh bangun dalam dosa, ia mengatakan bahwa ia membenci dirinya..."
Aku diam, menantikan Tuhan.
"Kenapa ia memandang hina dirinya ? Padahal dia adalah biji mata-Ku, kekasih hati-Ku. Darah Yesus sudah tercurah untuknya, Aku sudah mengampuninya, tapi ia tidak Percaya. Aku berkata Aku sudah melupakan semua dosanya, tapi ia berkata tidak mungkin. Mengapa ia memandang rendah pengorbanan Yesus di kayu salib ?"
"Apa ? Memandang rendah pengorbanan Yesus di kayu salib ?" Aku terkejut, adakah orang yang seperti itu ? "Bagaimana mungkin ia memandang rendah pengorbanan Yesus ?"
"Darah Yesus tercurah di Kalvari untuk menebus dosa manusia, hukuman yang seharusnya ditimpakan kepada manusia sudah diambil alih oleh-Nya, sehingga manusia dapat memperoleh keselamatan di dalam Dia, tapi manusia merasa tidak yakin bahwa apa yang telah Dia lakukan sanggup menebus mereka dari maut, mereka tidak yakin dengan karya penebusan yang telah dilakukan oleh Yesus."
Tanpa sadar, aku menangis, aku membayangkan, seandainya aku sudah memberikan hadiah yang terbaik yang bisa aku lakukan untuk orang yang aku kasihi, tapi ternyata hadiah itu dianggap rendah, diacuhkan dan dibuang begitu saja. Kira-kira, apakah masih tersisa kasih dalam hatiku untuk mengasihi orang itu ? Kalau itu aku, mungkin aku tidak akan mengasihi orang itu lagi.
"Lalu Tuhan, apakah sekarang Engkau masih mengasihi manusia ?"
"Ya, Aku sangat mengasihi manusia !"
Aku terkejut ! Sedemikian dalamkah kasih Allah untuk manusia ?
"Walaupun mereka seperti itu ?" tanyaku
"Ya, Aku rindu suatu hari mereka akan datang kepada-Ku dan mengatakan bahwa mereka mengasihi-Ku."
Aku masih terheran-heran. Siapakah manusia sehingga Allah, Sang Pencipta langit dan bumi begitu mengasihinya ? Bukankah mereka hanyalah debu dan abu ? Bukankah jika Tuhan mau, Tuhan bisa dengan mudah menghancurkan manusia dan membuat yang lebih baik ? Aku rasa hal itu tidak sulit untuk Tuhan, bukankah Ia menciptakan langit dan bumi hanya dengan perkataan saja ? Hal seperti ini sangat sulit untuk diterima, mengapa Tuhan sampai sedemikian dalam mengasihi manusia ?
Aku memberanikan diriku, aku bertanya lagi kepada Tuhan, "Tuhan, sungguhkan Engkau mengasihi manusia ?"
Tuhan tersenyum, dan Ia berkata, "Sangat, Aku sangat mengasihi manusia. Jika tidak, Aku tidak akan mengutus Anak-Ku Yesus untuk mati bagi mereka. Sekalipun mereka sekarang jauh dari-Ku, Aku sangat rindu mereka kembali kepada-Ku. Karena mereka adalah anak-anak-Ku terkasih."
Mendengar jawaban Tuhan aku tersenyum. Aku mengerti kenapa Tuhan tetap mengasihi manusia...., Tuhan memiliki kasih yang tidak bersyarat !
Tiba-tiba terdengar suara dari bumi. Suara yang perlahan dan terdengar sedih, tapi suara itu tetap menarik perhatian Allah.
"Tuhan, aku tahu aku seringkali melukai hatiMu. Aku sering jatuh bangun dalam dosa. Aku kadang merasa benci dan jijik terhadap diriku sendiri, karena dosa-dosa yang aku perbuat. Tapi aku percaya, darah Yesus menebus aku seluruhnya dan sepenuhnya. Aku tahu aku adalah ciptaan baru sekarang. Aku percaya Tuhan mengasihi aku sebagaimana adanya aku. Ampuni aku Tuhan, aku benci dosa-dosaku. Aku ingin hidupku menyenangkanMu, aku mengasihiMu Tuhan."
Saat doa itu diucapkan, aku melihat senyum di wajah Tuhan berubah menjadi tawa sukacita, Ia sangat bahagia, karena saat itu, ada satu anakNya yang terhilang kembali kepadaNya, dan ia berkata kepada para malaikat,
"Bersukacita dan bergembiralah, karena anak-Ku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapati kembali."
Aku tidak tahu, dosa apa yang kamu perbuat, aku tidak tahu berapa lama kamu tinggal dalam dosa. Tapi aku tahu satu hal, Bapa di Surga mengasihimu, dan tangan-Nya terbuka menunggumu pulang. Kembalilah, jangan biarkan Ia menunggu terlalu lama. Yesus mengasihimu !
"Manusia ? Ada apa dengan mereka ?" tanyaku
"Tahukah kau bahwa Aku sangat mengasihi manusia ?" ujar-Nya,
"Iya, aku tahu itu. Apa hubungannya Tuhan ?"
"Aku mengasihi manusia sedemikian, sehingga Aku merelakan Anak-Ku terkasih, Yesus Kristus untuk turun ke bumi, menderita, dihina, dan akhirnya mati bagi mereka."
"Iya, itu adalah karya penebusan yang sangat indah."
"Tapi...."
Ups..., ada nada sedih di suara-Nya.
"Tapi, mengapa manusia masih juga meragukan kasih-Ku ?"
Aku terdiam, aku tidak dapat menjawab pertanyaan-Nya, karena aku pun tidak tahu...
"Hari ini, ada satu anak-Ku, dia menangisi dosanya, dia memohon pengampunanKu, Aku mengampuninya, Aku mengatakan bahwa Aku sudah tidak mengingat-ngingat lagi dosa yang ia buat, tapi...."
"Tapi kenapa Tuhan ?"
"Saat Aku berkata demikian, ia menggelengkan kepalanya, ia berkata, tidak akan ada pengampunan lagi atas dosa yang ia perbuat, ia sudah terlalu sering jatuh bangun dalam dosa, ia mengatakan bahwa ia membenci dirinya..."
Aku diam, menantikan Tuhan.
"Kenapa ia memandang hina dirinya ? Padahal dia adalah biji mata-Ku, kekasih hati-Ku. Darah Yesus sudah tercurah untuknya, Aku sudah mengampuninya, tapi ia tidak Percaya. Aku berkata Aku sudah melupakan semua dosanya, tapi ia berkata tidak mungkin. Mengapa ia memandang rendah pengorbanan Yesus di kayu salib ?"
"Apa ? Memandang rendah pengorbanan Yesus di kayu salib ?" Aku terkejut, adakah orang yang seperti itu ? "Bagaimana mungkin ia memandang rendah pengorbanan Yesus ?"
"Darah Yesus tercurah di Kalvari untuk menebus dosa manusia, hukuman yang seharusnya ditimpakan kepada manusia sudah diambil alih oleh-Nya, sehingga manusia dapat memperoleh keselamatan di dalam Dia, tapi manusia merasa tidak yakin bahwa apa yang telah Dia lakukan sanggup menebus mereka dari maut, mereka tidak yakin dengan karya penebusan yang telah dilakukan oleh Yesus."
Tanpa sadar, aku menangis, aku membayangkan, seandainya aku sudah memberikan hadiah yang terbaik yang bisa aku lakukan untuk orang yang aku kasihi, tapi ternyata hadiah itu dianggap rendah, diacuhkan dan dibuang begitu saja. Kira-kira, apakah masih tersisa kasih dalam hatiku untuk mengasihi orang itu ? Kalau itu aku, mungkin aku tidak akan mengasihi orang itu lagi.
"Lalu Tuhan, apakah sekarang Engkau masih mengasihi manusia ?"
"Ya, Aku sangat mengasihi manusia !"
Aku terkejut ! Sedemikian dalamkah kasih Allah untuk manusia ?
"Walaupun mereka seperti itu ?" tanyaku
"Ya, Aku rindu suatu hari mereka akan datang kepada-Ku dan mengatakan bahwa mereka mengasihi-Ku."
Aku masih terheran-heran. Siapakah manusia sehingga Allah, Sang Pencipta langit dan bumi begitu mengasihinya ? Bukankah mereka hanyalah debu dan abu ? Bukankah jika Tuhan mau, Tuhan bisa dengan mudah menghancurkan manusia dan membuat yang lebih baik ? Aku rasa hal itu tidak sulit untuk Tuhan, bukankah Ia menciptakan langit dan bumi hanya dengan perkataan saja ? Hal seperti ini sangat sulit untuk diterima, mengapa Tuhan sampai sedemikian dalam mengasihi manusia ?
Aku memberanikan diriku, aku bertanya lagi kepada Tuhan, "Tuhan, sungguhkan Engkau mengasihi manusia ?"
Tuhan tersenyum, dan Ia berkata, "Sangat, Aku sangat mengasihi manusia. Jika tidak, Aku tidak akan mengutus Anak-Ku Yesus untuk mati bagi mereka. Sekalipun mereka sekarang jauh dari-Ku, Aku sangat rindu mereka kembali kepada-Ku. Karena mereka adalah anak-anak-Ku terkasih."
Mendengar jawaban Tuhan aku tersenyum. Aku mengerti kenapa Tuhan tetap mengasihi manusia...., Tuhan memiliki kasih yang tidak bersyarat !
Tiba-tiba terdengar suara dari bumi. Suara yang perlahan dan terdengar sedih, tapi suara itu tetap menarik perhatian Allah.
"Tuhan, aku tahu aku seringkali melukai hatiMu. Aku sering jatuh bangun dalam dosa. Aku kadang merasa benci dan jijik terhadap diriku sendiri, karena dosa-dosa yang aku perbuat. Tapi aku percaya, darah Yesus menebus aku seluruhnya dan sepenuhnya. Aku tahu aku adalah ciptaan baru sekarang. Aku percaya Tuhan mengasihi aku sebagaimana adanya aku. Ampuni aku Tuhan, aku benci dosa-dosaku. Aku ingin hidupku menyenangkanMu, aku mengasihiMu Tuhan."
Saat doa itu diucapkan, aku melihat senyum di wajah Tuhan berubah menjadi tawa sukacita, Ia sangat bahagia, karena saat itu, ada satu anakNya yang terhilang kembali kepadaNya, dan ia berkata kepada para malaikat,
"Bersukacita dan bergembiralah, karena anak-Ku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapati kembali."
Aku tidak tahu, dosa apa yang kamu perbuat, aku tidak tahu berapa lama kamu tinggal dalam dosa. Tapi aku tahu satu hal, Bapa di Surga mengasihimu, dan tangan-Nya terbuka menunggumu pulang. Kembalilah, jangan biarkan Ia menunggu terlalu lama. Yesus mengasihimu !
Pelajaran berharga : Kentang
Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) tersebut mengadakan " permainan ".
Ibu Guru menyuruh anak tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik ransparan 1 buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut di beri nama ber dasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa ... tergantung
jumlah orang-orang yang dibenci.
Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang di beri nama sesuai nama orang yang dibenci.
Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu. Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap.
Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.
Ibu Guru : " Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu ?"
Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke mana pun mereka pergi.
Guru pun menjelaskan apa arti dari " permainan " yang mereka lakukan.
Ibu Guru : " Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya 1 minggu bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya
Ibu Guru menyuruh anak tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik ransparan 1 buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut di beri nama ber dasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa ... tergantung
jumlah orang-orang yang dibenci.
Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang di beri nama sesuai nama orang yang dibenci.
Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu. Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap.
Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.
Ibu Guru : " Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu ?"
Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke mana pun mereka pergi.
Guru pun menjelaskan apa arti dari " permainan " yang mereka lakukan.
Ibu Guru : " Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya 1 minggu bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya
Memaafkan
Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir: "Hari ini, sahabat terbaikku menampar pipiku."
Mereka terus berjalan sampai akhirnya menemukan sebuah oasis. Mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, tapi dia berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: "Hari ini, sahabat terbaikku menyelamatkan nyawaku."
Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir dan sekarang menuliskan ini di batu?" Sambil tersenyum temannya menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu. Dan bila sesuatu yang luar biasa baik terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar takkan pernah bisa hilang tertiup angin."
Dalam hidup ini ada kalanya kita dan orang terdekat kita berada dalam situasi yang sulit, yang kadang menyebabkan kita mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakiti satu sama lain. Juga terjadinya beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum kita menyesal di kemudian hari, cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masa lalu.
Mereka terus berjalan sampai akhirnya menemukan sebuah oasis. Mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, tapi dia berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: "Hari ini, sahabat terbaikku menyelamatkan nyawaku."
Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir dan sekarang menuliskan ini di batu?" Sambil tersenyum temannya menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu. Dan bila sesuatu yang luar biasa baik terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar takkan pernah bisa hilang tertiup angin."
Dalam hidup ini ada kalanya kita dan orang terdekat kita berada dalam situasi yang sulit, yang kadang menyebabkan kita mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakiti satu sama lain. Juga terjadinya beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum kita menyesal di kemudian hari, cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masa lalu.
Di balik lagu "sentuh hatiku"
Mungkin banyak yang dengar lagu sentuh hatiku, yang dinyanyikan oleh maria Shandy. Akan tetapi dibalik lagu itu ternyata ada sebuah kisah yang luar biasa.
Pencipta lagu ini adalah seorang anak Tuhan, Kisah didalam lagu itu adalah milik teman sekolahnya. Temannya itu diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila, sehingga harus dipasung(dirantai) dirumahnya. Ia suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu..
waktu pun berlalu...
Diapun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelpon dia. Tentu saja kaget bukan main, krn anak itu kan gila. dipasung pula? kok skrg bisa lepas? telp pula?
Akhirnya anak perempuan itu cerita, suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas. Satu hal yang langsung dia ingat, dia mau bunuh bapaknya!
Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata :
"Kamu harus maafin papa kamu."
Tetapi anak itu ga bisa dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak..
Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata : "Aku mengasihimu"
Walaupun bergumul akhirnya anak itupun memaafkan papanya, mereka sekeluarga menangis dan boleh kembali hidup normal.
Dari situ lah lagu sentuh hatiku ditulis,
Betapa ku mencintai, segala yang telah terjadi
tak pernah sendiri, selalu menyertai
Betapa kumenyadari, didalam hidupku ini..
kau selalu memberi, rancangan terbaik oleh karena kasih
Bapa sentuh hatiku,
ubah hidupku, menjadi yang baru
Bagai Emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku
Bapa Ajarku mengerti
sebuah kasih yang selalu memberi..
Bagai air mengalir
yang tiada pernah berhenti
KasihMu ya Tuhan tak pernah berhenti..
Kisah diatas sungguh2 terjadi, semoga bisa menginspirasi kita agar bisa merasakan kasih Tuhan yang luar biasa
Pencipta lagu ini adalah seorang anak Tuhan, Kisah didalam lagu itu adalah milik teman sekolahnya. Temannya itu diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila, sehingga harus dipasung(dirantai) dirumahnya. Ia suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu..
waktu pun berlalu...
Diapun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelpon dia. Tentu saja kaget bukan main, krn anak itu kan gila. dipasung pula? kok skrg bisa lepas? telp pula?
Akhirnya anak perempuan itu cerita, suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas. Satu hal yang langsung dia ingat, dia mau bunuh bapaknya!
Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata :
"Kamu harus maafin papa kamu."
Tetapi anak itu ga bisa dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak..
Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata : "Aku mengasihimu"
Walaupun bergumul akhirnya anak itupun memaafkan papanya, mereka sekeluarga menangis dan boleh kembali hidup normal.
Dari situ lah lagu sentuh hatiku ditulis,
Betapa ku mencintai, segala yang telah terjadi
tak pernah sendiri, selalu menyertai
Betapa kumenyadari, didalam hidupku ini..
kau selalu memberi, rancangan terbaik oleh karena kasih
Bapa sentuh hatiku,
ubah hidupku, menjadi yang baru
Bagai Emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku
Bapa Ajarku mengerti
sebuah kasih yang selalu memberi..
Bagai air mengalir
yang tiada pernah berhenti
KasihMu ya Tuhan tak pernah berhenti..
Kisah diatas sungguh2 terjadi, semoga bisa menginspirasi kita agar bisa merasakan kasih Tuhan yang luar biasa
DOSA-DOSA KECIL
Dua orang pendosa mengunjungi hamba Tuhan yang bijak dan meminta nasehatNya.
"Kami telah melakukan suatu dosa," kata mereka dan suara hati kami terganggu.
"Apa yang harus kami lakukan ?" "Katakanlah kepadaku, perbuatan-perbuatan salah mana yang telah kamu lakukan, Anakku," kata hamba Tuhan tersebut.
Pria pertama mengatakan ,"Saya melakukan suatu dosa yang berat dan mematikan."
Pria kedua berkata,"Saya telah melakukan beberapa dosa ringan, yang tidak perlu dicemaskan."
"Baik," kata hamba Tuhan tersebut, "Pergilah dan bawalah kepadaku sebuah batu untuk setiap dosa yang telah kamu lakukan !".
Pria pertama kembali dengan memikul sebuah batu yang amat besar. Pria kedua dengan senang membawa satu tas berisi batu-batu kecil.
"Sekarang," kata hamba Tuhan tersebut, "Pergilah dan kembalikan semua batu itu tepat dimana kamu telah menemukannya!".
Pria pertama mengangkat batu besar itu dan memikulnya kembali ke tempat dimana ia telah mengambilnya. Pria kedua tidak dapat mengingat lagi tempat dari setengah jumlah batu yang telah diambilnya, maka ia menyerah saja dan membiarkan batu-batu itu berada didalam tasnya. Katanya, "Itu pekerjaan yang sulit."
Dosa itu seperti batu-batu itu, kata hamba Tuhan bijak tersebut, Jika seseorang melakukan suatu dosa berat, hal itu seperti sebuah batu besar dalam suara hatinya, tetapi dengan penyesalan yang sejati, memohon ampun dan mengakui Nama Tuhan, maka kesalahannya diampuni seluruhnya oleh Tuhan.
Tetapi pria yang terus menerus melakukan dosa-dosa ringan dan ia tahu itu salah, namun semakin membekukan suara hatinya dan ia tidak menyesali sedikitpun, maka ia tetap sebagai seorang pendosa. Ia sulit membuang batu-batu itu kembali ke tempatnya dan terus menerus membawanya seumur hidup.
"Maka ketahuilah,anak-anakku," nasihat hamba Tuhan itu, "Adalah sama untuk menolak dosa-dosa ringan seperti menolak dosa-dosa berat !"
"Kami telah melakukan suatu dosa," kata mereka dan suara hati kami terganggu.
"Apa yang harus kami lakukan ?" "Katakanlah kepadaku, perbuatan-perbuatan salah mana yang telah kamu lakukan, Anakku," kata hamba Tuhan tersebut.
Pria pertama mengatakan ,"Saya melakukan suatu dosa yang berat dan mematikan."
Pria kedua berkata,"Saya telah melakukan beberapa dosa ringan, yang tidak perlu dicemaskan."
"Baik," kata hamba Tuhan tersebut, "Pergilah dan bawalah kepadaku sebuah batu untuk setiap dosa yang telah kamu lakukan !".
Pria pertama kembali dengan memikul sebuah batu yang amat besar. Pria kedua dengan senang membawa satu tas berisi batu-batu kecil.
"Sekarang," kata hamba Tuhan tersebut, "Pergilah dan kembalikan semua batu itu tepat dimana kamu telah menemukannya!".
Pria pertama mengangkat batu besar itu dan memikulnya kembali ke tempat dimana ia telah mengambilnya. Pria kedua tidak dapat mengingat lagi tempat dari setengah jumlah batu yang telah diambilnya, maka ia menyerah saja dan membiarkan batu-batu itu berada didalam tasnya. Katanya, "Itu pekerjaan yang sulit."
Dosa itu seperti batu-batu itu, kata hamba Tuhan bijak tersebut, Jika seseorang melakukan suatu dosa berat, hal itu seperti sebuah batu besar dalam suara hatinya, tetapi dengan penyesalan yang sejati, memohon ampun dan mengakui Nama Tuhan, maka kesalahannya diampuni seluruhnya oleh Tuhan.
Tetapi pria yang terus menerus melakukan dosa-dosa ringan dan ia tahu itu salah, namun semakin membekukan suara hatinya dan ia tidak menyesali sedikitpun, maka ia tetap sebagai seorang pendosa. Ia sulit membuang batu-batu itu kembali ke tempatnya dan terus menerus membawanya seumur hidup.
"Maka ketahuilah,anak-anakku," nasihat hamba Tuhan itu, "Adalah sama untuk menolak dosa-dosa ringan seperti menolak dosa-dosa berat !"
HADIAH PALING BERHARGA
Pernah suatu waktu orang bertanya : hadiah apa yang paling berharga di dunia ini? Salah satu filsafat kuno China mengatakan : "Hadiah yang paling berharga dan bernilai yang dapat kita terima atau berikan adalah maaf (pengampunan)"
Kalau direnungkan filsafat ini ada benarnya. Maaf atau pengampunan kesalahan itu memang banyak manfaatnya:
1. Tidak ada permusuhan, dendam atau pembalasan dendam. Mata rantai kejahatan langsung bisa putus.
2. Benci dan dendam yang bisa merusak badan, kesehatan, kekotoran jiwa hilang.
3. Stress hilang.
4. Penghapusan dosa.
5. Kelegahan rohani dan mental.
6. Pelepasan dari rasa bersalah yang sangat berat bebannya.
7. Kinergi kerja sama meningkat karena tidak ada permusuhan.
8. Kalau dosa diampunkan kita dapat kembali kepada rangkulan Allah dan mendapat hidup kekal.
9. Pengembalian status seorang hamba menjadi seorang anak Allah dan pangeran.
10. Dengan memaafkan sesama kita, maka Allah juga memaafkan kesalahan kita.
Banyak orang yang mengajarkan ajaran memaafkan kesalahan orang lain. Tapi di dalam Kristus kita belajar sesuatu yang jauh lebih indah : memaafkan tanpa batas. Itu artinya : memaafkan kesalahan orang lain dan mengasihi musuh kita. Pengampunan dari Allah artinya pengembalian posisi manusia di Firdaus dan mewarisinya.
Dan yang paling luar biasa adalah kesediaan Allah datang menjadi manusia untuk menebus dosa kita dan mengampuni semua dosa kita supaya semua anak anakNya bisa kembali kepangkuannya. Itulah kasih terbesar. Tanpa kasih ini, kita akan binasa dalam kekekalan.
Apakah Anda sudah menerima hadiah ini?
Kalau direnungkan filsafat ini ada benarnya. Maaf atau pengampunan kesalahan itu memang banyak manfaatnya:
1. Tidak ada permusuhan, dendam atau pembalasan dendam. Mata rantai kejahatan langsung bisa putus.
2. Benci dan dendam yang bisa merusak badan, kesehatan, kekotoran jiwa hilang.
3. Stress hilang.
4. Penghapusan dosa.
5. Kelegahan rohani dan mental.
6. Pelepasan dari rasa bersalah yang sangat berat bebannya.
7. Kinergi kerja sama meningkat karena tidak ada permusuhan.
8. Kalau dosa diampunkan kita dapat kembali kepada rangkulan Allah dan mendapat hidup kekal.
9. Pengembalian status seorang hamba menjadi seorang anak Allah dan pangeran.
10. Dengan memaafkan sesama kita, maka Allah juga memaafkan kesalahan kita.
Banyak orang yang mengajarkan ajaran memaafkan kesalahan orang lain. Tapi di dalam Kristus kita belajar sesuatu yang jauh lebih indah : memaafkan tanpa batas. Itu artinya : memaafkan kesalahan orang lain dan mengasihi musuh kita. Pengampunan dari Allah artinya pengembalian posisi manusia di Firdaus dan mewarisinya.
Dan yang paling luar biasa adalah kesediaan Allah datang menjadi manusia untuk menebus dosa kita dan mengampuni semua dosa kita supaya semua anak anakNya bisa kembali kepangkuannya. Itulah kasih terbesar. Tanpa kasih ini, kita akan binasa dalam kekekalan.
Apakah Anda sudah menerima hadiah ini?
Cara Memperoleh Kebahagiaan
Memperoleh kebahagiaan mungkin merupakan dambaan setiap insan di bumi. Rasanya tak ada seorang pun yang tidak ingin merasa bahagia. Satu hal yang harus kita sadari, jangan pernah berharap setiap hari kita akan menemui hari-hari yang mulus tanpa rintangan. Namun tanamkanlah dalam pikiran bahwa kebahagiaan berada di balik setiap rintangan atau tantangan. Jadi cara Anda menyelesaikan semuanya itu yang akan menentukan kebahagiaan Anda. Nah, berbicara soal kebahagiaan, berikut ini ada beberapa cara untuk tetap merasa bahagia walaupun hari-hari Anda mungkin terasa berat :
1. Bersikap Optimis
Pandanglah hidup dengan cara yang positif dan Anda akan takjub bagaimana pikiran yang positif itu akan membuat Anda merasa lebih ringan, bahagia dan lebih bersemangat menghadapi apapun juga.
2. Pandang ke Depan
Jika Anda mempunyai suatu impian atau cita-cita, pertahankan impian Anda itu. Jangan biarkan rintangan apapun menyurutkan langkah Anda. Pandanglah ke depan sambil terus berjuang hingga Anda mampu meraih cita-cita. Mungkin suatu ketika Anda akan terjatuh, namun jangan patah semangat. Ketika impian atau cita-cita Anda tercapai, rasanya seperti dunia dalam genggaman Anda.
3. Terima Kasih
Sikap tahu berterima kasih akan sangat membantu Anda ketika berhubungan dengan orang-orang sekitar. Tunjukkan penghargaan kepada setiap orang di sekeliling Anda. Ucapkan terima kasih ketika Anda mendapat bantuan atau dukungan dari teman. Beri ucapan selamat kepada bawahan Anda di kantor atas kerja kerasnya. Jangan lupa ucapkan kalimat yang santun kepada pelayan yang menuangkan kopi bagi Anda. Yang juga tak kalah pentingnya adalah selalu panjatkan syukur kepada Yang Maha Kuasa. Setelah Anda melakukan semua itu, dijamin kedamaian akan meliputi hati Anda.
4. Nikmati Hidup
Ambil waktu untuk diri sendiri dan kerjakan apa yang Anda senangi. Jika Anda senang bertukang, mungkin Anda dapat mengecat rumah atau kamar tidur Anda. Jika Anda senang menonton, mungkin Anda dapat pergi ke bioskop atau menyewa beberapa film yang sesuai dengan minat Anda. Lakukan apa saja yang dapat membuat Anda merasa nyaman dan enjoy.
5. Rawatlah Tubuh Anda
Salah satu cara untuk merasa bahagia adalah sayangi tubuh Anda. Cobalah berendam di air hangat yang telah diberi garam laut atau busa mandi, bisa juga dengan memanjakan diri di salon atau bersantai sambil dipijat di spa. Setelah itu, Anda pasti merasa lebih baik dan lebih nyaman.
6. Ubah Jadwal Anda
Setelah menjalani serangkaian kegiatan rutin, tentunya tubuh Anda merasa lelah. Untuk mengembalikan kesegaran Anda, coba tinggalkan sejenak rutinitas Anda. Jika seharusnya hari ini Anda janji bertemu klien, coba diundur hingga beberapa hari mendatang. Isi waktu yang kosong itu Anda dengan hal-hal yang dapat membuat Anda rileks sebelum Anda kembali berkutat ke pekerjaan.
7. Keep In Touch Dengan Sahabat Lama
Masih ingatkah Anda bagaimana terakhir kalinya Anda mendapat telepon atau email dari sahabat lama yang sudah bertahun-tahun tak bersua dengan Anda? Senang? Surprise? Tentu hal-hal demikian membangkitkan lagi kenangan indah yang sudah lama tersimpan dalam hati. Coba mulai buka lagi buku telepon dan sapalah sahabat-sahabat Anda. Rencakan acara reuni bersama mereka dan Anda akan melihat bagaimana kegiatan itu membuat Anda ceria.
8. Kreatif
Jika Anda memiliki waktu senggang dan tidak punya ide apa yang sebaiknya Anda lakukan, mengapa Anda tidak bergabung dengan klub tertentu yang sesuai dengan hobi Anda? Anda dapat bergabung dengan klub seni lukis atau mengikuti kursus yang dapat mengembangkan kepribadian Anda. Jika Anda dapat menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan yang kreatif, Anda akan merasa lebih bahagia dan lebih sehat.
9. Saatnya Bersama Kekasih
Membagi cerita atau pengalaman bersama kekasih dapat menambah kebahagiaan di hati. Demikian juga dengan aktivitas seksual, selain dapat mengeratkan hubungan, juga dapat menyehatkan tubuh, pikiran dan baik secara langsung ataupun tidak, dapat membuat Anda lebih bahagia.
10. Ngerumpi
Ngerumpi bersama sahabat atau gank Anda dapat menambah keceriaan dalam hidup. Berbagi cerita, pengalaman ataupun masalah dapat membuat hidup Anda menjadi lebih berarti.
11. Bermimpi
Tuliskan daftar cita-cita, ambisi ataupun keinginan Anda dan lakukan setahap demi setahap untuk memenuhi semua yang ada dalam angan-angan Anda. Mungkin nantinya Anda akan melakukan beberapa hal ekstrim di kemudian hari, namun lakukan dengan penuh keyakinan demi masa depan yang Anda impikan.
12. Memaafkan
Mungkin ini hal yang paling sulit untuk dilakukan. Walaupun terkadang kita mempunyai keinginan untuk memaafkan perbuatan seseorang yang menyakiti hati atau diri sendiri yang melakukan berbagai kebodohan, seringkali itu bukan hal yang mudah. Padahal manfaat yang diperoleh jika dapat memaafkan diri sendiri dan orang lain sangatlah besar. Hari-hari Anda akan menjadi lebih ringan dan tidak dipenuhi dengan berbagai pikiran atau perasaan negatif. Jadi belajarlah untuk memberi maaf.
1. Bersikap Optimis
Pandanglah hidup dengan cara yang positif dan Anda akan takjub bagaimana pikiran yang positif itu akan membuat Anda merasa lebih ringan, bahagia dan lebih bersemangat menghadapi apapun juga.
2. Pandang ke Depan
Jika Anda mempunyai suatu impian atau cita-cita, pertahankan impian Anda itu. Jangan biarkan rintangan apapun menyurutkan langkah Anda. Pandanglah ke depan sambil terus berjuang hingga Anda mampu meraih cita-cita. Mungkin suatu ketika Anda akan terjatuh, namun jangan patah semangat. Ketika impian atau cita-cita Anda tercapai, rasanya seperti dunia dalam genggaman Anda.
3. Terima Kasih
Sikap tahu berterima kasih akan sangat membantu Anda ketika berhubungan dengan orang-orang sekitar. Tunjukkan penghargaan kepada setiap orang di sekeliling Anda. Ucapkan terima kasih ketika Anda mendapat bantuan atau dukungan dari teman. Beri ucapan selamat kepada bawahan Anda di kantor atas kerja kerasnya. Jangan lupa ucapkan kalimat yang santun kepada pelayan yang menuangkan kopi bagi Anda. Yang juga tak kalah pentingnya adalah selalu panjatkan syukur kepada Yang Maha Kuasa. Setelah Anda melakukan semua itu, dijamin kedamaian akan meliputi hati Anda.
4. Nikmati Hidup
Ambil waktu untuk diri sendiri dan kerjakan apa yang Anda senangi. Jika Anda senang bertukang, mungkin Anda dapat mengecat rumah atau kamar tidur Anda. Jika Anda senang menonton, mungkin Anda dapat pergi ke bioskop atau menyewa beberapa film yang sesuai dengan minat Anda. Lakukan apa saja yang dapat membuat Anda merasa nyaman dan enjoy.
5. Rawatlah Tubuh Anda
Salah satu cara untuk merasa bahagia adalah sayangi tubuh Anda. Cobalah berendam di air hangat yang telah diberi garam laut atau busa mandi, bisa juga dengan memanjakan diri di salon atau bersantai sambil dipijat di spa. Setelah itu, Anda pasti merasa lebih baik dan lebih nyaman.
6. Ubah Jadwal Anda
Setelah menjalani serangkaian kegiatan rutin, tentunya tubuh Anda merasa lelah. Untuk mengembalikan kesegaran Anda, coba tinggalkan sejenak rutinitas Anda. Jika seharusnya hari ini Anda janji bertemu klien, coba diundur hingga beberapa hari mendatang. Isi waktu yang kosong itu Anda dengan hal-hal yang dapat membuat Anda rileks sebelum Anda kembali berkutat ke pekerjaan.
7. Keep In Touch Dengan Sahabat Lama
Masih ingatkah Anda bagaimana terakhir kalinya Anda mendapat telepon atau email dari sahabat lama yang sudah bertahun-tahun tak bersua dengan Anda? Senang? Surprise? Tentu hal-hal demikian membangkitkan lagi kenangan indah yang sudah lama tersimpan dalam hati. Coba mulai buka lagi buku telepon dan sapalah sahabat-sahabat Anda. Rencakan acara reuni bersama mereka dan Anda akan melihat bagaimana kegiatan itu membuat Anda ceria.
8. Kreatif
Jika Anda memiliki waktu senggang dan tidak punya ide apa yang sebaiknya Anda lakukan, mengapa Anda tidak bergabung dengan klub tertentu yang sesuai dengan hobi Anda? Anda dapat bergabung dengan klub seni lukis atau mengikuti kursus yang dapat mengembangkan kepribadian Anda. Jika Anda dapat menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan yang kreatif, Anda akan merasa lebih bahagia dan lebih sehat.
9. Saatnya Bersama Kekasih
Membagi cerita atau pengalaman bersama kekasih dapat menambah kebahagiaan di hati. Demikian juga dengan aktivitas seksual, selain dapat mengeratkan hubungan, juga dapat menyehatkan tubuh, pikiran dan baik secara langsung ataupun tidak, dapat membuat Anda lebih bahagia.
10. Ngerumpi
Ngerumpi bersama sahabat atau gank Anda dapat menambah keceriaan dalam hidup. Berbagi cerita, pengalaman ataupun masalah dapat membuat hidup Anda menjadi lebih berarti.
11. Bermimpi
Tuliskan daftar cita-cita, ambisi ataupun keinginan Anda dan lakukan setahap demi setahap untuk memenuhi semua yang ada dalam angan-angan Anda. Mungkin nantinya Anda akan melakukan beberapa hal ekstrim di kemudian hari, namun lakukan dengan penuh keyakinan demi masa depan yang Anda impikan.
12. Memaafkan
Mungkin ini hal yang paling sulit untuk dilakukan. Walaupun terkadang kita mempunyai keinginan untuk memaafkan perbuatan seseorang yang menyakiti hati atau diri sendiri yang melakukan berbagai kebodohan, seringkali itu bukan hal yang mudah. Padahal manfaat yang diperoleh jika dapat memaafkan diri sendiri dan orang lain sangatlah besar. Hari-hari Anda akan menjadi lebih ringan dan tidak dipenuhi dengan berbagai pikiran atau perasaan negatif. Jadi belajarlah untuk memberi maaf.
SASARAN PERCAYA KITA
Sebab di dalam Dia...pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya (Efesus 1:7)
Seorang wanita mengaku kepada saya bahwa ia sudah berbohong tentang saya. Kemudian ia minta agar saya memaafkannya. Saya berkata kepadanya bahwa saya memaafkannya. Ia memegang kata-kata saya dan sejak itu hubungan kami kembali baik.
Tetapi apa yang mungkin terjadi seandainya ia mendesak saya dengan pertanyaan seperti, "Apakah saya menunjukkan cukup penyesalan atas apa yang sudah saya perbuat?" dan "Dapatkah saya membelikan Anda sesuatu untuk menunjukkan bahwa saya sungguh-sungguh? " Saya akan sangat tersinggung. Seandainya demikian, berarti ia lebih menghargai nilai penyesalannya daripada integritas diri saya.
Saya percaya bahwa Allah sangat berduka bila kita yang percaya kepada-Nya terus-menerus dibebani oleh perasaan sesal yang mendalam dan merasa bersalah. Firman Allah mengatakan bahwa kita ditebus dan diampuni "menurut kekayaan kasih karunia-Nya" (Efesus 1:7). Satu-satunya persyaratan untuk pengampunan dan penyucian tiap-tiap hari adalah pengakuan (1Yohanes 1:9).
Jika demikian, mengapa kita terus-menerus berduka atas dosa-dosa kita, mengakui dosa yang sama berulang-ulang? Marilah kita memusatkan diri kepada-Nya dan bukan kepada diri kita sendiri. Yakini integritas-Nya dengan berpegang pada kata-kata-Nya.
Ingatlah, pengampunan kita bergantung pada karakter-Nya sebagai Pengampun yang tak terbatas, bukan pada usaha kita untuk memperolehnya. Yang penting adalah sasaran percaya kita.
Could my tears forever flow,
Could my zeal no respite know,
These for sin could not atone --
Thou must save, and Thou alone. --Toplady
IMAN KITA DI DALAM ALLAH MUNGKIN TIDAK BESAR
TETAPI KITA BERIMAN KEPADA ALLAH YANG BESAR
Seorang wanita mengaku kepada saya bahwa ia sudah berbohong tentang saya. Kemudian ia minta agar saya memaafkannya. Saya berkata kepadanya bahwa saya memaafkannya. Ia memegang kata-kata saya dan sejak itu hubungan kami kembali baik.
Tetapi apa yang mungkin terjadi seandainya ia mendesak saya dengan pertanyaan seperti, "Apakah saya menunjukkan cukup penyesalan atas apa yang sudah saya perbuat?" dan "Dapatkah saya membelikan Anda sesuatu untuk menunjukkan bahwa saya sungguh-sungguh? " Saya akan sangat tersinggung. Seandainya demikian, berarti ia lebih menghargai nilai penyesalannya daripada integritas diri saya.
Saya percaya bahwa Allah sangat berduka bila kita yang percaya kepada-Nya terus-menerus dibebani oleh perasaan sesal yang mendalam dan merasa bersalah. Firman Allah mengatakan bahwa kita ditebus dan diampuni "menurut kekayaan kasih karunia-Nya" (Efesus 1:7). Satu-satunya persyaratan untuk pengampunan dan penyucian tiap-tiap hari adalah pengakuan (1Yohanes 1:9).
Jika demikian, mengapa kita terus-menerus berduka atas dosa-dosa kita, mengakui dosa yang sama berulang-ulang? Marilah kita memusatkan diri kepada-Nya dan bukan kepada diri kita sendiri. Yakini integritas-Nya dengan berpegang pada kata-kata-Nya.
Ingatlah, pengampunan kita bergantung pada karakter-Nya sebagai Pengampun yang tak terbatas, bukan pada usaha kita untuk memperolehnya. Yang penting adalah sasaran percaya kita.
Could my tears forever flow,
Could my zeal no respite know,
These for sin could not atone --
Thou must save, and Thou alone. --Toplady
IMAN KITA DI DALAM ALLAH MUNGKIN TIDAK BESAR
TETAPI KITA BERIMAN KEPADA ALLAH YANG BESAR
MENGAMPUNI DAN MELUPAKAN
“Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Matius 18:21
Jika disuruh memilih antara mengampuni atau membalas kejahatan seseorang, banyak orang pasti akan lebih memilih melakukan pembalasan terhadap kejahatan yang dilakukan orang lain. Jika ini dilakukan orang yang dunia, kita maklum. Namun bagi orang Kristen mengampuni adalah sebuah keharusan (wajib), bukan pilihan.
Mengapa demikian? Sesungguhnya oleh karena pengampunan Tuhan bagi kitalah yang memungkinkan kita dapat mengampuni orang lain. Tertulis demikian: “...dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,.. . Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” (Yesaya 53:5-6). Hukuman dosa yang seharusnya kita tanggung telah dibayar penuh oleh Yesus Kristus di kayu salib. Murka Allah ditimpakan kepadaNya, Dialah yang menggantikan tempat kita. Darah Yesus membasuh dan menyucikan kita dari dosa.
Ketika ada kesalahan atau kejahatan dilakukan oleh pihak lain, kitalah yang harus berinisiatif terlebih dulu untuk mengampuni mereka. Sebagaimana Allah di dalam Kristus Yesus telah mengampuni kita, hendaklah kita juga punya hati yang mau mengampuni kesalahan orang lain. “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni,” (Efesus 4:31-32a). Bagaimana kita bisa melakukannya? Pertama, kita harus memusatkan pikiran kita sepenuhnya kepada pengampunan yang telah Tuhan kerjakan bagi kita. Renungkan betapa besar rahmat yang sudah dilimpahkan Tuhan kepada kita seperti kata Daud, “Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikanNya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,” (Mazmur 103:2-3a). Kedua, selesaikan dengan jujur semua kemarahan yang kita rasakan terhadap orang lain, lalu melupakannya. Memang tidak mudah! Namun Tuhan akan tolong.
Mengampuni tanpa melupakan itu seumpama kasih yang bersyarat, namanya bukan pengampunan !
Jika disuruh memilih antara mengampuni atau membalas kejahatan seseorang, banyak orang pasti akan lebih memilih melakukan pembalasan terhadap kejahatan yang dilakukan orang lain. Jika ini dilakukan orang yang dunia, kita maklum. Namun bagi orang Kristen mengampuni adalah sebuah keharusan (wajib), bukan pilihan.
Mengapa demikian? Sesungguhnya oleh karena pengampunan Tuhan bagi kitalah yang memungkinkan kita dapat mengampuni orang lain. Tertulis demikian: “...dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,.. . Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” (Yesaya 53:5-6). Hukuman dosa yang seharusnya kita tanggung telah dibayar penuh oleh Yesus Kristus di kayu salib. Murka Allah ditimpakan kepadaNya, Dialah yang menggantikan tempat kita. Darah Yesus membasuh dan menyucikan kita dari dosa.
Ketika ada kesalahan atau kejahatan dilakukan oleh pihak lain, kitalah yang harus berinisiatif terlebih dulu untuk mengampuni mereka. Sebagaimana Allah di dalam Kristus Yesus telah mengampuni kita, hendaklah kita juga punya hati yang mau mengampuni kesalahan orang lain. “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni,” (Efesus 4:31-32a). Bagaimana kita bisa melakukannya? Pertama, kita harus memusatkan pikiran kita sepenuhnya kepada pengampunan yang telah Tuhan kerjakan bagi kita. Renungkan betapa besar rahmat yang sudah dilimpahkan Tuhan kepada kita seperti kata Daud, “Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikanNya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,” (Mazmur 103:2-3a). Kedua, selesaikan dengan jujur semua kemarahan yang kita rasakan terhadap orang lain, lalu melupakannya. Memang tidak mudah! Namun Tuhan akan tolong.
Mengampuni tanpa melupakan itu seumpama kasih yang bersyarat, namanya bukan pengampunan !
DIKHIANATI ORANG TERDEKAT
“Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia.” Mazmur 55:13
Bila memperhatikan liku-liku perjalanan hidup Daud, yang melakukan pengkhianatan dan berbuat jahat terhadapnya bukan orang jauh atau musuh yang sesungguhnya, melainkan orang-orang terdekat yang makan sehidangan dengan dia.
Bukankah hal ini seringkali terjadi dalam kehidupan kita? Bukankah pengkhianatan, gosip, fitnahan, iri hati atau umpatan datangnya bukan dari musuh, melainkan dari orang-orang yang kita anggap sebagai teman, sahabat dan orang yang kita kasihi? Daud mengatakan, “Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia. Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku: kami yang bersama-sama bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian.” (ayat 13-15). Ini adalah fakta dan mungkin kita pernah mengalaminya juga. Rekan kerja di kantor, teman satu sekolah, keluarga terdekat, suami atau isteri yang kita kasihi, bahkan saudara seiman satu gereja, di mana kita bersekutu dan beribadah bersama-sama, di luar dugaan malah menyakiti dan mengkhianati kita seperti musuh. Para pelayan Tuhan yang tampaknya dari luar begitu kompak dalam pelayanan, satu sama lain saling menjatuhkan. “Orang itu mengacungkan tangannya kepada mereka yang hidup damai dengan dia, janjinya dilanggarnya; mulutnya lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya lebih lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus.” (ayat 21-22).
Jangankan Daud, Yesus pun mengalami hal yang sangat menyakitkan. Ia dikhianati oleh salah satu muridNya sendiri yaitu Yudas Iskariot, yang setiap hari makan semeja dengan Dia. Ketika Yesus ditangkap musuh-musuhNya, murid-muridNya justru meninggalkan Dia sendirian. “Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.” (Matius 26:56b). Betapa pedih dan sakitnya dikhianati orang-orang terdekat!
Jangan bersedih hati, ada satu Pribadi yaitu Yesus yang senantiasa mengasihi kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita sendiri.
Bila memperhatikan liku-liku perjalanan hidup Daud, yang melakukan pengkhianatan dan berbuat jahat terhadapnya bukan orang jauh atau musuh yang sesungguhnya, melainkan orang-orang terdekat yang makan sehidangan dengan dia.
Bukankah hal ini seringkali terjadi dalam kehidupan kita? Bukankah pengkhianatan, gosip, fitnahan, iri hati atau umpatan datangnya bukan dari musuh, melainkan dari orang-orang yang kita anggap sebagai teman, sahabat dan orang yang kita kasihi? Daud mengatakan, “Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia. Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku: kami yang bersama-sama bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian.” (ayat 13-15). Ini adalah fakta dan mungkin kita pernah mengalaminya juga. Rekan kerja di kantor, teman satu sekolah, keluarga terdekat, suami atau isteri yang kita kasihi, bahkan saudara seiman satu gereja, di mana kita bersekutu dan beribadah bersama-sama, di luar dugaan malah menyakiti dan mengkhianati kita seperti musuh. Para pelayan Tuhan yang tampaknya dari luar begitu kompak dalam pelayanan, satu sama lain saling menjatuhkan. “Orang itu mengacungkan tangannya kepada mereka yang hidup damai dengan dia, janjinya dilanggarnya; mulutnya lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya lebih lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus.” (ayat 21-22).
Jangankan Daud, Yesus pun mengalami hal yang sangat menyakitkan. Ia dikhianati oleh salah satu muridNya sendiri yaitu Yudas Iskariot, yang setiap hari makan semeja dengan Dia. Ketika Yesus ditangkap musuh-musuhNya, murid-muridNya justru meninggalkan Dia sendirian. “Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.” (Matius 26:56b). Betapa pedih dan sakitnya dikhianati orang-orang terdekat!
Jangan bersedih hati, ada satu Pribadi yaitu Yesus yang senantiasa mengasihi kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita sendiri.
Ketika Garam Kehilangan Asinnya
“Kamu adalah garam dunia, jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang” (Mat. 5:13).
Mahadma Gandhi pernah sangat kecewa kepada orang Kristen di India karena sikap mereka yang sangat arogan dan suka membeda-bedakan. “Aku bersimpati kepada ajaran Yesusmu, akan tetapi sangat muak dengan cara hidupmu,” ucap tokoh negeri Sungai Gangga yang dikenal di seantaro dunia ini.
Mengapa banyak orang kecewa terhadap gereja? Terhadap pengikut Kristus yang seharusnya menjadi batu lompatan untuk mengenal Kristus? Mengapa mereka tidak dapat melanjutkan ketertarikan mereka kepada Kristus saat mereka melihat cara hidup orang-orang yang menamakan diri sebagai pengikut Kristus?
Pembaca Rema terkasih, malam ini firman Tuhan mengingatkan kembali inti keberadaan kita di atas muka bumi ini. “Kamu adalah garam dunia. Jika garam kehilangan asinnya tidak ada gunanya lagi kecuali dibuang dan diinjak-injak orang,” demikian pesan Tuhan Yesus.
Pada zaman itu, garam yang dipakai untuk memasak menempel pada suatu media yang bisa berupa bunga karang atau lainnya. Setiap kali garam dipakai dimasukan ke dalam tempat yang telah disediakan sebagai wadah memasak. Ketika garam yang menempel di bunga karang itu habis, maka media tersebut akan dibuang. Mengapa demikian? Karena manfaatnya telah tiada. Tinggal sisa-sisa yang tidak ada gunanya lagi!
Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, seberapa besarkah tekad kita untuk menjadi sarana-Nya sehingga olehnya banyak orang yang datang kepada Dia? Sudahkah kita memahami rencana-Nya bagi dunia ini yaitu agar segenap lutut bertelut dan mengaku bahwa Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah bapa! (Mts)
Mahadma Gandhi pernah sangat kecewa kepada orang Kristen di India karena sikap mereka yang sangat arogan dan suka membeda-bedakan. “Aku bersimpati kepada ajaran Yesusmu, akan tetapi sangat muak dengan cara hidupmu,” ucap tokoh negeri Sungai Gangga yang dikenal di seantaro dunia ini.
Mengapa banyak orang kecewa terhadap gereja? Terhadap pengikut Kristus yang seharusnya menjadi batu lompatan untuk mengenal Kristus? Mengapa mereka tidak dapat melanjutkan ketertarikan mereka kepada Kristus saat mereka melihat cara hidup orang-orang yang menamakan diri sebagai pengikut Kristus?
Pembaca Rema terkasih, malam ini firman Tuhan mengingatkan kembali inti keberadaan kita di atas muka bumi ini. “Kamu adalah garam dunia. Jika garam kehilangan asinnya tidak ada gunanya lagi kecuali dibuang dan diinjak-injak orang,” demikian pesan Tuhan Yesus.
Pada zaman itu, garam yang dipakai untuk memasak menempel pada suatu media yang bisa berupa bunga karang atau lainnya. Setiap kali garam dipakai dimasukan ke dalam tempat yang telah disediakan sebagai wadah memasak. Ketika garam yang menempel di bunga karang itu habis, maka media tersebut akan dibuang. Mengapa demikian? Karena manfaatnya telah tiada. Tinggal sisa-sisa yang tidak ada gunanya lagi!
Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, seberapa besarkah tekad kita untuk menjadi sarana-Nya sehingga olehnya banyak orang yang datang kepada Dia? Sudahkah kita memahami rencana-Nya bagi dunia ini yaitu agar segenap lutut bertelut dan mengaku bahwa Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah bapa! (Mts)
Kisah Sukses : George Muller
Suatu hari ketika hendak menyeberang, seorang nahkoda tidak berani menyeberangkan kapal karena badai. Lalu, seorang pengasuh yatim piatu mengajaknya turun kebawah untuk berdoa. Doanya sangat sederhana: "Tuhan, Engkau tahu hambaMu harus menyeberang untuk ,emjalankan tugas, Engkau tahu hambaMu tidak pernah tidak menepati janji, kiranya Tuhan meredakan badai." Ketika selesai berdoa, mujizat terjadi. Badai reda sehingga ia bersama penumpang lain dapat menyeberang. Pengasuh yatim piatu itu adalah George Muller. Kehidupan doa dan imannya telah menjadi inspirasi banyak generasi.
George Muller (1805-1898) adalah seorang misionaris kristen dan kepala dari sebuah rumah yatim piatu di Bristol Inggris. Selama hidupnya ia mengasuh 10,024 anak yatim piatu. Tidak hanya dikenal karena menyediakan kebutuhan pendidikan bagi anak-anak asuhannya, tetapi juga karena ia telah meninggalkan teladan iman yang bergantung penuh pada pemeliharaan Allah. Hal ini nampak dari cara kerja dan kehidupan pribadinya.
Memberi hidup
Sebelum masuk sekolah teologia di universitas Halle, kehidupan Muller sangat berbeda. Lahir di sebuah desa di daerah Kroppenstedt, dekat dengan daerah Halbestadt, wilayah kerajaan Prussia (Jerman), sejak muda ia tidak mempunyai tujuan hidup yang baik. Ia adalah pencuru, pembohong, dan suka berjudi. Bahkan ibunya meninggal saat Muller sedang berjudi dan mabuk-mabukan bersama dengan teman-temannya. Pada waktu itu ia berusia 15 tahun.
Dengan motivasi yang kurang tepat, ayahnya memasukan Muller di pendidikan Theologia Universitas Halle. Jabatan rohaniawan saat itu merupakan incaran dan kedudukan yang bisa menghasilkan gaji besar, apalagi jika direkrut sebuah gereja milik negara.
Saat menempuh pendidikan disana, Muller bertemu dengan seorang rekan yang mengundangnya ikut dalam pertemuan kristen. Muller disambut baik dalam pertemuan itu. Selanjutnya dengan teratur ia membaca Alkitab dan berdiskusi tentang kekristenan dengan rekan-rekan lainnya di pertemuan tersebut. Akhirnya, hidup Muller berubah. Ia segera meninggalkan kebiasaan buruknya dan memberi hidupnya menjadi seorang misionaris.
Pada tahun 1828 Muller mendapatkan tawaran kerja di London Missionari Society. Memasuki tahun 1829, ia jatuh sakit dan sempat berpikir bahwa ia tidak dapat bertahan. Mujizat Tuhan menyembuhkannya. Ia kemudian mendedikasikan hidupnya untuk melakukan kehendak Tuhan. Ia langsung meninggalkan London Missionary Society dengan keyakinan bahwa Tuhan akan menyediakan apa yang ia butuhkan bagi pekerjaan Tuhan.
Institusi ini bertujuan membantu sekolah-sekolah kristen dan para misionaris serta membagikan Alkitab. Institusi inii tidak menerima dukungan dana dari pemerintah dan hanya menerima dukungan atau pemberian sukarela. Meski demikian, institusi ini menerima dan menjalankan 1,5 juta poundsterling (setara dengan 2,718,844 US dollar) pada waktu Muller meninggal dunia, yang dipergunakan untuk mendukung biaya rumah yatim piatu, penyebaran hampir 2 juta Alkitab, dan juga mendukung "misionaris iman" lainnya di seluruh dunia seperti Hudson Taylor.
Iman
Muller bersama dengan istrinya kemudian mengelola rumah yatim piatu pada tahun 1836 dengan menggunakan rumah mereka sendiri di kota Bristol. Awalnya rumah mereka digunakan untuk menampung 30 anak perempuan. Kemudian jumlah anak yatim piatu bertambah menjadi 130 anak sehingga membutuhkan 3 rumah.
Pada tahun 1845 terjadi peningkatan jumlah anak yatim piatu sehingga Muller memutuskan untuk membangun gedung yang baru dan dapat digunakan pada tahun 1849 dengan kapasitas akomodasi 300 anak. Jumlah anak ini terus bertambah hingga mencapai 2000 anak di tahun 1870 sehingga membutuhkan 5 rumah yang dapat menampung seluruh anak-anak tersebut.
Muller mengambil satu keputusan dimana ia tidak pernah meminta dukungan dana dari siapa pun dan tidak berhutang pada pihak manapun meskipun diperlukan lebih dari 100,000 poundsterling untuk membangun kelima rumah yang menjadi akomodasi 2000 anak.
Keyakinan yang kuat atau lebih tepatnya sikap percayanya yang kuat terhadap pemeliharaan Allah bagi kebutuhannya sejak 1829 membuat Muller dapat menyaksikan mujizat Allah dinyatakan melalui hidupnya. Seringkali ia menerima bantuan makanan yang datang tanpa diminta dan bantuan makanan itu hanya datang beberapa jam sebelum waktu makan anak-anak yatim piatu itu tiba. Peristiwa-peristiwa ini seperti menguatkan iman muller.
Setiap pagi setelah jam makan pagi, selalu diadakan waktu untuk membaca Alkitab dan berdoa. Setiap anak diberikan sebuah ALkitab disaat mereka pergi meninggalkan rumah yatim piatu. Anak-anak yatim piatu itu diberikan pakaian yang baik dan pendidikan yang baik.
Muller telah membaca alkitab lebih dari 200 kali dan separuh dari waktunya dilakukan untuk berdoa. Ia mengatakan bahwa 50,000 jawaban doa yang khusus yang telah ia terima, berasal dari permohonan doanya hanya kepada Allah! lebih dari 3000 anak yatim piatu yang diasuhnya, dimenangkan bagi kristus melalui pelayanannya oleh penyertaan Roh Kudus
George Muller (1805-1898) adalah seorang misionaris kristen dan kepala dari sebuah rumah yatim piatu di Bristol Inggris. Selama hidupnya ia mengasuh 10,024 anak yatim piatu. Tidak hanya dikenal karena menyediakan kebutuhan pendidikan bagi anak-anak asuhannya, tetapi juga karena ia telah meninggalkan teladan iman yang bergantung penuh pada pemeliharaan Allah. Hal ini nampak dari cara kerja dan kehidupan pribadinya.
Memberi hidup
Sebelum masuk sekolah teologia di universitas Halle, kehidupan Muller sangat berbeda. Lahir di sebuah desa di daerah Kroppenstedt, dekat dengan daerah Halbestadt, wilayah kerajaan Prussia (Jerman), sejak muda ia tidak mempunyai tujuan hidup yang baik. Ia adalah pencuru, pembohong, dan suka berjudi. Bahkan ibunya meninggal saat Muller sedang berjudi dan mabuk-mabukan bersama dengan teman-temannya. Pada waktu itu ia berusia 15 tahun.
Dengan motivasi yang kurang tepat, ayahnya memasukan Muller di pendidikan Theologia Universitas Halle. Jabatan rohaniawan saat itu merupakan incaran dan kedudukan yang bisa menghasilkan gaji besar, apalagi jika direkrut sebuah gereja milik negara.
Saat menempuh pendidikan disana, Muller bertemu dengan seorang rekan yang mengundangnya ikut dalam pertemuan kristen. Muller disambut baik dalam pertemuan itu. Selanjutnya dengan teratur ia membaca Alkitab dan berdiskusi tentang kekristenan dengan rekan-rekan lainnya di pertemuan tersebut. Akhirnya, hidup Muller berubah. Ia segera meninggalkan kebiasaan buruknya dan memberi hidupnya menjadi seorang misionaris.
Pada tahun 1828 Muller mendapatkan tawaran kerja di London Missionari Society. Memasuki tahun 1829, ia jatuh sakit dan sempat berpikir bahwa ia tidak dapat bertahan. Mujizat Tuhan menyembuhkannya. Ia kemudian mendedikasikan hidupnya untuk melakukan kehendak Tuhan. Ia langsung meninggalkan London Missionary Society dengan keyakinan bahwa Tuhan akan menyediakan apa yang ia butuhkan bagi pekerjaan Tuhan.
Institusi ini bertujuan membantu sekolah-sekolah kristen dan para misionaris serta membagikan Alkitab. Institusi inii tidak menerima dukungan dana dari pemerintah dan hanya menerima dukungan atau pemberian sukarela. Meski demikian, institusi ini menerima dan menjalankan 1,5 juta poundsterling (setara dengan 2,718,844 US dollar) pada waktu Muller meninggal dunia, yang dipergunakan untuk mendukung biaya rumah yatim piatu, penyebaran hampir 2 juta Alkitab, dan juga mendukung "misionaris iman" lainnya di seluruh dunia seperti Hudson Taylor.
Iman
Muller bersama dengan istrinya kemudian mengelola rumah yatim piatu pada tahun 1836 dengan menggunakan rumah mereka sendiri di kota Bristol. Awalnya rumah mereka digunakan untuk menampung 30 anak perempuan. Kemudian jumlah anak yatim piatu bertambah menjadi 130 anak sehingga membutuhkan 3 rumah.
Pada tahun 1845 terjadi peningkatan jumlah anak yatim piatu sehingga Muller memutuskan untuk membangun gedung yang baru dan dapat digunakan pada tahun 1849 dengan kapasitas akomodasi 300 anak. Jumlah anak ini terus bertambah hingga mencapai 2000 anak di tahun 1870 sehingga membutuhkan 5 rumah yang dapat menampung seluruh anak-anak tersebut.
Muller mengambil satu keputusan dimana ia tidak pernah meminta dukungan dana dari siapa pun dan tidak berhutang pada pihak manapun meskipun diperlukan lebih dari 100,000 poundsterling untuk membangun kelima rumah yang menjadi akomodasi 2000 anak.
Keyakinan yang kuat atau lebih tepatnya sikap percayanya yang kuat terhadap pemeliharaan Allah bagi kebutuhannya sejak 1829 membuat Muller dapat menyaksikan mujizat Allah dinyatakan melalui hidupnya. Seringkali ia menerima bantuan makanan yang datang tanpa diminta dan bantuan makanan itu hanya datang beberapa jam sebelum waktu makan anak-anak yatim piatu itu tiba. Peristiwa-peristiwa ini seperti menguatkan iman muller.
Setiap pagi setelah jam makan pagi, selalu diadakan waktu untuk membaca Alkitab dan berdoa. Setiap anak diberikan sebuah ALkitab disaat mereka pergi meninggalkan rumah yatim piatu. Anak-anak yatim piatu itu diberikan pakaian yang baik dan pendidikan yang baik.
Muller telah membaca alkitab lebih dari 200 kali dan separuh dari waktunya dilakukan untuk berdoa. Ia mengatakan bahwa 50,000 jawaban doa yang khusus yang telah ia terima, berasal dari permohonan doanya hanya kepada Allah! lebih dari 3000 anak yatim piatu yang diasuhnya, dimenangkan bagi kristus melalui pelayanannya oleh penyertaan Roh Kudus
MENJADI ORANG HEBAT
Orang melihat Yesus membuat mujizat. Ia membuat segala-galanya menjadi baik. Apakah kita sudah menjadi seperti Yesus, segala-galanya baik? Sebenarnya kita sudah mulai, ketika kita datang ke gereja dan berdoa kita sudah menjadikan segala-galanya baik. Kita mengungkapkan pikiran-pikiran baik kita pada Tuhan, lewat mengumpulkan kolekte dll. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setiaNya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka pada masa kelaparan.
Seorang imam, namanya Yohanes Maria Vianne dari Perancis, yaitu pelindung imam khususnya Praja. Dia selalu setia untuk duduk di ruang pengakuan sampai 12 jam untuk mendengarkan pengakuan dosa. Yohanes Maria Vianne ini juga terkenal karena kotbah-kotbahnya yang mengesankan. Melihat latar belakang pendidikannya, Yohanes Maria Vianne ini dianggap kurang pandai, karena ujian berkali-kali tapi tidak lulus, dan diapun belajar hingga berdarah-darah. Oleh karena itu waktu ditabiskan dipilihlah sebuah tempat desa yang terpencil jauh dari kota . Hal ini dilakukan supaya tidak menanggung malu.
Tetapi anehnya yang datang ke gereja itu para bangsawan, Uskup dan orang-orang penting lain untuk mengaku dosa dan mendengarkan kotbahnya. Kehebatan Yohanes Maria Vianne dari 2 hal yaitu dengan membaca Kitab Suci dan berdoa. Dari situlah bimbingan rohaninya menjadi luar biasa.
Kalau demikian bukan saja Yohanes Maria Vianne, asal kita punya kemauan untuk mendalami Kitab Suci dan berdoa. Kalau kita membaca 1x seminggu mendengarkan Kitab Suci di gereja itu biasa. Apalagi kalau selain hari Minggu membaca Kitab Suci dan berdoa, kita menjadi luar biasa. Kitab Suci itu umurnya 2000 tahun. Ada juga kitab-kitab lain yang dibuat sebelum Yesus yaitu Taurat dan Perjanjian Lama yang telah dibaca oleh Yesus. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan oleh nafas dari mulutNya, diciptakan segala tentaranya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi. Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
Yesus hebat karena Dia baca Kitab Suci. Kalau Yesus mau buat mukjizat, apa yang Dia lakukan? Dia bersyukur dulu, setelah itu Dia menengadah ke langit, dan berkata “Effata”, artinya: Terbukalah (Mrk 7: 31:37). Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang mereka, makin luas mereka memberitakannya. Tujuannya supaya orang tidak salah paham, bahwa orang lalu kemudian terlalu memuja Yesus. Orang-orang ingin menjadikanNya Raja. Yesus mewartakan bukan Dia sendiri, yang diwartakan adalah Kerajaan Allah, bukan kehebatanNya.
Apabila kita melihat orang yang membenci kita, kita cukup mendoakan, “Tuhan ampunilah dosanya dan berilah dia pengampunan”.
Seorang imam, namanya Yohanes Maria Vianne dari Perancis, yaitu pelindung imam khususnya Praja. Dia selalu setia untuk duduk di ruang pengakuan sampai 12 jam untuk mendengarkan pengakuan dosa. Yohanes Maria Vianne ini juga terkenal karena kotbah-kotbahnya yang mengesankan. Melihat latar belakang pendidikannya, Yohanes Maria Vianne ini dianggap kurang pandai, karena ujian berkali-kali tapi tidak lulus, dan diapun belajar hingga berdarah-darah. Oleh karena itu waktu ditabiskan dipilihlah sebuah tempat desa yang terpencil jauh dari kota . Hal ini dilakukan supaya tidak menanggung malu.
Tetapi anehnya yang datang ke gereja itu para bangsawan, Uskup dan orang-orang penting lain untuk mengaku dosa dan mendengarkan kotbahnya. Kehebatan Yohanes Maria Vianne dari 2 hal yaitu dengan membaca Kitab Suci dan berdoa. Dari situlah bimbingan rohaninya menjadi luar biasa.
Kalau demikian bukan saja Yohanes Maria Vianne, asal kita punya kemauan untuk mendalami Kitab Suci dan berdoa. Kalau kita membaca 1x seminggu mendengarkan Kitab Suci di gereja itu biasa. Apalagi kalau selain hari Minggu membaca Kitab Suci dan berdoa, kita menjadi luar biasa. Kitab Suci itu umurnya 2000 tahun. Ada juga kitab-kitab lain yang dibuat sebelum Yesus yaitu Taurat dan Perjanjian Lama yang telah dibaca oleh Yesus. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan oleh nafas dari mulutNya, diciptakan segala tentaranya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi. Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
Yesus hebat karena Dia baca Kitab Suci. Kalau Yesus mau buat mukjizat, apa yang Dia lakukan? Dia bersyukur dulu, setelah itu Dia menengadah ke langit, dan berkata “Effata”, artinya: Terbukalah (Mrk 7: 31:37). Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang mereka, makin luas mereka memberitakannya. Tujuannya supaya orang tidak salah paham, bahwa orang lalu kemudian terlalu memuja Yesus. Orang-orang ingin menjadikanNya Raja. Yesus mewartakan bukan Dia sendiri, yang diwartakan adalah Kerajaan Allah, bukan kehebatanNya.
Apabila kita melihat orang yang membenci kita, kita cukup mendoakan, “Tuhan ampunilah dosanya dan berilah dia pengampunan”.
Selasa, 13 April 2010
P E R C A Y A
(Matius 6:25-34)
Jangan kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. (Matius 6-25)
Masa pension suami saya bukan lagi jauh dimasa depan tapi hanya tiga minggu lagi. Mulanya reaksi saya terhadap perubahan penting dalam hidup kami ini positif semuanya. Kemudian rasa kuatir mulai bercampur dengan rasa sukacita saya. Diantara banyak ketidak pastian yang meresahkan mengenai masa pensiun, yang paling menjadi bayangan yang menakutkan adalah ketidakpastian mengenai keuangan .
Saya membawa kekuatiran ini kepada Allah. Dan Allah menjawab saya antara lain melalui ayat Alkitab diatas. Seperti minyak gosok yang nyaman firman itu meresapi roh saya yang dipenuhi rasa kuatir, dan saya terhibur. Saya tidak tahu apakah ada orang2 yang tua diantara orang banyak yang berkerumun di bukit itu waktu Yesus mengucapkan kata2 itu. Sekiranya ada, apakah mereka pulang dengan besar hati dan dikuatkan dengan harapan baru seperti yang saya rasakan sekarang?
Saya tahu kata2 Tuhan ini berlaku untuk setiap orang. Tetapi untuk orang2 yang memasuki masa pensiun, kata2 ini mempunyai arti yang baru dan khusus.
DOA: Allah pengasih, berkat dan pemeliharaanMu berlaku sepanjang hiidup kami, juga akan terus berlangsung pada masa tua kami. Kiranya saya tidak menyingkirkan dari hidup yang aktif, karena takut kepada ketidakpastian. Tapi sebaliknya, tolonglah saya mempercayai Engkau. Amin
Pemeliharaan Allah kepada kita tak pernah goyah, tetap sama setiap hari sepanjang hidup kita.
Tetaplah berusaha semampu sesuai kemampuan yg ada, Tuhan tdk akan biarkan pintu pintu berkatnya tertutup buat anda!
Jangan kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. (Matius 6-25)
Masa pension suami saya bukan lagi jauh dimasa depan tapi hanya tiga minggu lagi. Mulanya reaksi saya terhadap perubahan penting dalam hidup kami ini positif semuanya. Kemudian rasa kuatir mulai bercampur dengan rasa sukacita saya. Diantara banyak ketidak pastian yang meresahkan mengenai masa pensiun, yang paling menjadi bayangan yang menakutkan adalah ketidakpastian mengenai keuangan .
Saya membawa kekuatiran ini kepada Allah. Dan Allah menjawab saya antara lain melalui ayat Alkitab diatas. Seperti minyak gosok yang nyaman firman itu meresapi roh saya yang dipenuhi rasa kuatir, dan saya terhibur. Saya tidak tahu apakah ada orang2 yang tua diantara orang banyak yang berkerumun di bukit itu waktu Yesus mengucapkan kata2 itu. Sekiranya ada, apakah mereka pulang dengan besar hati dan dikuatkan dengan harapan baru seperti yang saya rasakan sekarang?
Saya tahu kata2 Tuhan ini berlaku untuk setiap orang. Tetapi untuk orang2 yang memasuki masa pensiun, kata2 ini mempunyai arti yang baru dan khusus.
DOA: Allah pengasih, berkat dan pemeliharaanMu berlaku sepanjang hiidup kami, juga akan terus berlangsung pada masa tua kami. Kiranya saya tidak menyingkirkan dari hidup yang aktif, karena takut kepada ketidakpastian. Tapi sebaliknya, tolonglah saya mempercayai Engkau. Amin
Pemeliharaan Allah kepada kita tak pernah goyah, tetap sama setiap hari sepanjang hidup kita.
Tetaplah berusaha semampu sesuai kemampuan yg ada, Tuhan tdk akan biarkan pintu pintu berkatnya tertutup buat anda!
TUHAN Adalah Gembalamu
Mazmur 23: 1-6 - Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Bagaimanakah aku dapat melalui hari-hari tersulit yang membentang didepanku? Dari manakah datang pertolonganku dan bagaimana aku dapat meluputkan diriku dari bahaya bahkan maut yang mengancam hidupku? Mungkin pertanyaan-pertanya an seperti ini sedang bermain di benak Anda saat ini, namun ingatlah janji-janji Allah, percayai itu dan imani bahwa Ia adalah Gembala yang akan memelihara kita. Ia menuntun dan memberi makan umatNya, bahkan kadang-kadang dengan cara yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, seperti yang pernah dialami oleh John Craig.
Craig lahir di Skotlandia pada tahun 1512, belajar di Universitas St . Andrews dan kemudian melayani Tuhan. Karena usaha untuk semakin mengenal Kristus, ia akhirnya ditangkap dan dibawa sebagai tawanan ke Roma. Bukan hanya sebagai tawanan, ia bahkan dijatuhi hukuman mati. Malam itu tahun 1559, sementara menantikan eksekusi yang akan dijalaninya pada keesokan harinya, Craig mendengar berita bahwa Paus Paulus IV meninggal. Sudah menjadi kebiasaan bahwa jika Paus meninggal, maka penjara-penjara di Roma akan dibuka dan tahanan dibebaskan untuk sementara.
Craig melihat itu sebagai kesempatan untuk membebaskan diri, sehingga ia melarikan diri kesebuah penginapan dipinggir kota . Para prajurit tidak tinggal diam, mereka mengejar dan pemimpin pasukan berhasil menangkapnya. Pemimpin pasukan itu menatap lama wajah Craig, kemudian berkata: “Kamu ingat ketika menolong seorang serdadu yang terluka di Bologna dulu? Sayalah serdadu itu. Ini saatnya saya membalas budi baikmu, jadi sekarang kau bebas,” katanya. Pemimpin pasukan itu memberikan sejumlah uang kepada Craig dan menunjukkan kepadanya jalan untuk melarikan diri.
Untuk menghindari jalan umum, Craig mengambil jalan memutar dan dengan uang yang diberikan oleh pemimpin pasukan itu, ia membeli makanan. Ketika sendirian di hutan dengan kantong yang sudah kosong dan semangat yang patah, Craig merenung. Tiba-tiba ia mendengar bunyi langkah mendekatinya. Ia menjadi takut, tetapi saat melihat kebelakang ternyata ada seekor anjing membawa dompet dimulutnya dan mengibas-ngibaskan ekornya. Craig takut jebakan sehingga ia mengusir anjing tersebut, tetapi anjing itu bersikeras mengibaskan ekornya dan meninggalkan dompet itu dipangkuannya. Dengan uang tersebut ia bisa tiba di Austria , dan setelah Kaisar Maximilian mendengar khotbahnya, ia memberikan perlindungan kepadanya. Craig memberitakan Injil sampai saat ajalnya tiba di usia 88 tahun.
Pemeliharaan Tuhan kita selalu terbukti dan Ia akan memakai berbagai cara untuk menolong anak-anakNya. Gembala yang baik itu tidak akan membiarkan domba-dombaNya terlantar. Apakah yang membuat Anda kuatir saat ini? Kenaikan BBM? Ketika keadaan menjadi sulit, Ia ada untuk menolong kita. Jangan pernah ragukan kasihNya!
DOA: Bapa yang baik, ampunilah aku karena seringkali kekuatiran dan ketakutan lebih menguasaiku. Ajarku mempercayai kuasaMu. Dalam Nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
KATA-KATA BIJAK: Keajaiban terjadi ketika kuasa Allah bertemu dengan iman kita.
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Bagaimanakah aku dapat melalui hari-hari tersulit yang membentang didepanku? Dari manakah datang pertolonganku dan bagaimana aku dapat meluputkan diriku dari bahaya bahkan maut yang mengancam hidupku? Mungkin pertanyaan-pertanya an seperti ini sedang bermain di benak Anda saat ini, namun ingatlah janji-janji Allah, percayai itu dan imani bahwa Ia adalah Gembala yang akan memelihara kita. Ia menuntun dan memberi makan umatNya, bahkan kadang-kadang dengan cara yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, seperti yang pernah dialami oleh John Craig.
Craig lahir di Skotlandia pada tahun 1512, belajar di Universitas St . Andrews dan kemudian melayani Tuhan. Karena usaha untuk semakin mengenal Kristus, ia akhirnya ditangkap dan dibawa sebagai tawanan ke Roma. Bukan hanya sebagai tawanan, ia bahkan dijatuhi hukuman mati. Malam itu tahun 1559, sementara menantikan eksekusi yang akan dijalaninya pada keesokan harinya, Craig mendengar berita bahwa Paus Paulus IV meninggal. Sudah menjadi kebiasaan bahwa jika Paus meninggal, maka penjara-penjara di Roma akan dibuka dan tahanan dibebaskan untuk sementara.
Craig melihat itu sebagai kesempatan untuk membebaskan diri, sehingga ia melarikan diri kesebuah penginapan dipinggir kota . Para prajurit tidak tinggal diam, mereka mengejar dan pemimpin pasukan berhasil menangkapnya. Pemimpin pasukan itu menatap lama wajah Craig, kemudian berkata: “Kamu ingat ketika menolong seorang serdadu yang terluka di Bologna dulu? Sayalah serdadu itu. Ini saatnya saya membalas budi baikmu, jadi sekarang kau bebas,” katanya. Pemimpin pasukan itu memberikan sejumlah uang kepada Craig dan menunjukkan kepadanya jalan untuk melarikan diri.
Untuk menghindari jalan umum, Craig mengambil jalan memutar dan dengan uang yang diberikan oleh pemimpin pasukan itu, ia membeli makanan. Ketika sendirian di hutan dengan kantong yang sudah kosong dan semangat yang patah, Craig merenung. Tiba-tiba ia mendengar bunyi langkah mendekatinya. Ia menjadi takut, tetapi saat melihat kebelakang ternyata ada seekor anjing membawa dompet dimulutnya dan mengibas-ngibaskan ekornya. Craig takut jebakan sehingga ia mengusir anjing tersebut, tetapi anjing itu bersikeras mengibaskan ekornya dan meninggalkan dompet itu dipangkuannya. Dengan uang tersebut ia bisa tiba di Austria , dan setelah Kaisar Maximilian mendengar khotbahnya, ia memberikan perlindungan kepadanya. Craig memberitakan Injil sampai saat ajalnya tiba di usia 88 tahun.
Pemeliharaan Tuhan kita selalu terbukti dan Ia akan memakai berbagai cara untuk menolong anak-anakNya. Gembala yang baik itu tidak akan membiarkan domba-dombaNya terlantar. Apakah yang membuat Anda kuatir saat ini? Kenaikan BBM? Ketika keadaan menjadi sulit, Ia ada untuk menolong kita. Jangan pernah ragukan kasihNya!
DOA: Bapa yang baik, ampunilah aku karena seringkali kekuatiran dan ketakutan lebih menguasaiku. Ajarku mempercayai kuasaMu. Dalam Nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
KATA-KATA BIJAK: Keajaiban terjadi ketika kuasa Allah bertemu dengan iman kita.
Hati Seorang Ayah
Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya, "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu berguman : "Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban Sang Bunda.
Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.
Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa
penasarannya selama ini.
"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "
"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "
"Kuberikan Keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."
"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "
"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan mengasihi sesama saudara."
"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."
"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia dan BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "
"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia dan Akhirat."
Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya." AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."
Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah.
Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.
Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa
penasarannya selama ini.
"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "
"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "
"Kuberikan Keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."
"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "
"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan mengasihi sesama saudara."
"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."
"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia dan BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "
"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia dan Akhirat."
Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya." AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."
Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah.
TUHAN MENOLONG KAMU KARENA DIA MENCINTAI KAMU
1 YOHANES 4:19
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Pernahkah kamu menemukan dirimu menerima sesuatu kemurahan hati yang melebihi apa yang kamu bayangkan. Mengapa? Sahabatku, itu karena TUHAN sedang menghamburkan kemurahan hatiNYA ( GRACE = suatu kemurahan yang semestinya kita tidak layak menerimanya) padamu. Dan DIA melakukan itu karena DIA mencintai kamu.
Saya suka membaca kitab ruth dari perjanjian lama, seorang janda dari moab, karena itu berbicara tentang kasih kemurahan TUHAN yang begitu luar biasa. Saat dimana ruth menggantungkan dirinya pada kasih kemurahan TUHAN, dia mendapatkan akses penuh kepada berkat TUHAN. Dari pada begitu banyaknya lading yang ada di Bethlehem, Kemurahan TUHAN memimpin die ke sebuah lading yang dimiliki oleh Boaz, seorang yang tidak hanya sangat kaya tetapi juga merupakan saudara dari ayah mertuanya. (Ruth 2:3) Boaz oleh karena itu merupakan seorang penebus yang berasal dari sanak saudaranya – seseorang yang mampu menebus dia dari keadaannya yang sangat buruk yaitu miskin dan janda tanpa anak.
Boaz bermurah hati kepada Ruth saat sejak pertama kali melihatnya. Ruth bahkan bukan seorang yahudi, tetapi dia memperhatikan keselamatannya dengan berkata kepada ruth untuk tidak gleaning (gleaning adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang sangat miskin dimana TUHAN memberikan ketetapan pada jaman itu bahwa para penuai hanya boleh sekali menuai dan meninggalkan sisa yang terjatuh atau tertinggal kepada orang orang miskin yaitu para gleaner) di ladang yang lain dan tetap berada dekat dengan para pekerja wanitanya. Boaz bahkan memerintahkan para anak buahnya untuk tidak menyentuh wanita ini dan memperbolehkan dia untuk meminum air yang mereka kumpulkan.
Saat makan, Ruth duduk bersama para penuai walaupun dia hanya seorang pemungut (gleaner) rendahan yang mengambil apa yang para penuai jatuhkan atau terlewat saat menuai. Diatas dari itu semua, dia memberikan kepada wanita ini bijian padi yang telah dipanggang, memastikan bahwa wanita ini makan dan puas, dan dia diperbolehkan untuk membawa pulang apa yang tersisa kepada ibu mertuanya. (Ruth 2:1-18)
Ruth hanya percaya bahwa dia akan menemukan kemurahan di lading dan TUHAN menempatkan dia pada tempat yang tepat dan waktu yang tepat, jadi DIA dapat membukakan pintu berkat yang besar kepadanya.
Apakah kamu tau bahwa Boaz adalah gambaran indah tentang TUHAN kita YESUS? Alkitab berkata bahwa “DIA lebih dahulu mengasihi kita”. YESUS melihat kamu dan mencintai kamu lebih dahulu, jauh sebelum kamu mengenal atau mencintai DIA. Dan DIA menolong/bermurah hati kepada siapapun yang DIA cintai.
Saudara terkasih, kita tidak perlu untuk berjuang atau berusaha keras untuk menjadi layak untuk menerima kemurahan/pertolongan atau berkat TUHAN. KemurahanNYA diberikan kepadamu DIA mencintai kamu terlebih dahulu. Percaya pada cintaNYA kepadamu dan kamu akan melihat kemurahan,kebaikan dan pertolongan TUHAN membawa berkat yang melimpah di kehidupanmu!!
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Pernahkah kamu menemukan dirimu menerima sesuatu kemurahan hati yang melebihi apa yang kamu bayangkan. Mengapa? Sahabatku, itu karena TUHAN sedang menghamburkan kemurahan hatiNYA ( GRACE = suatu kemurahan yang semestinya kita tidak layak menerimanya) padamu. Dan DIA melakukan itu karena DIA mencintai kamu.
Saya suka membaca kitab ruth dari perjanjian lama, seorang janda dari moab, karena itu berbicara tentang kasih kemurahan TUHAN yang begitu luar biasa. Saat dimana ruth menggantungkan dirinya pada kasih kemurahan TUHAN, dia mendapatkan akses penuh kepada berkat TUHAN. Dari pada begitu banyaknya lading yang ada di Bethlehem, Kemurahan TUHAN memimpin die ke sebuah lading yang dimiliki oleh Boaz, seorang yang tidak hanya sangat kaya tetapi juga merupakan saudara dari ayah mertuanya. (Ruth 2:3) Boaz oleh karena itu merupakan seorang penebus yang berasal dari sanak saudaranya – seseorang yang mampu menebus dia dari keadaannya yang sangat buruk yaitu miskin dan janda tanpa anak.
Boaz bermurah hati kepada Ruth saat sejak pertama kali melihatnya. Ruth bahkan bukan seorang yahudi, tetapi dia memperhatikan keselamatannya dengan berkata kepada ruth untuk tidak gleaning (gleaning adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang sangat miskin dimana TUHAN memberikan ketetapan pada jaman itu bahwa para penuai hanya boleh sekali menuai dan meninggalkan sisa yang terjatuh atau tertinggal kepada orang orang miskin yaitu para gleaner) di ladang yang lain dan tetap berada dekat dengan para pekerja wanitanya. Boaz bahkan memerintahkan para anak buahnya untuk tidak menyentuh wanita ini dan memperbolehkan dia untuk meminum air yang mereka kumpulkan.
Saat makan, Ruth duduk bersama para penuai walaupun dia hanya seorang pemungut (gleaner) rendahan yang mengambil apa yang para penuai jatuhkan atau terlewat saat menuai. Diatas dari itu semua, dia memberikan kepada wanita ini bijian padi yang telah dipanggang, memastikan bahwa wanita ini makan dan puas, dan dia diperbolehkan untuk membawa pulang apa yang tersisa kepada ibu mertuanya. (Ruth 2:1-18)
Ruth hanya percaya bahwa dia akan menemukan kemurahan di lading dan TUHAN menempatkan dia pada tempat yang tepat dan waktu yang tepat, jadi DIA dapat membukakan pintu berkat yang besar kepadanya.
Apakah kamu tau bahwa Boaz adalah gambaran indah tentang TUHAN kita YESUS? Alkitab berkata bahwa “DIA lebih dahulu mengasihi kita”. YESUS melihat kamu dan mencintai kamu lebih dahulu, jauh sebelum kamu mengenal atau mencintai DIA. Dan DIA menolong/bermurah hati kepada siapapun yang DIA cintai.
Saudara terkasih, kita tidak perlu untuk berjuang atau berusaha keras untuk menjadi layak untuk menerima kemurahan/pertolongan atau berkat TUHAN. KemurahanNYA diberikan kepadamu DIA mencintai kamu terlebih dahulu. Percaya pada cintaNYA kepadamu dan kamu akan melihat kemurahan,kebaikan dan pertolongan TUHAN membawa berkat yang melimpah di kehidupanmu!!
Try Again
"Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya."
Suatu kali ayah Randi sedang melatih anaknya bersepeda di sebuah taman yang ada di depan rumah mereka. Awalnya, sang ayah memegang dari samping sepeda yang dikendarai Randi. Dengan sabar, ia mengajari anaknya itu bagaimana mengayuh sepeda dan menyeimbangkan badan. Namun, tiba-tiba sang ayah melepaskan tangannya dari sepeda, tentu saja Randi yang belum siap ketika itu pun jatuh.
Air mata Randi keluar saat ia melihat ada darah keluar dari kakinya. Perih, itulah yang dirasakannya ketika itu. Sang ayah yang tidak jauh dari jatuh anaknya itu pun hanya tersenyum dan mendatangi Randi yang sedang menangis dan memegang kakinya yang luka. Ia pun mendatangi anaknya dan memegang kakinya. Dengan santai, ia berkata kepada anaknya, "ah, ini mah gak papa, besok juga lukanya udah kering. Randi, masih mau melanjutkan latihan sepedanya atau tidak?"
Randi yang mendapat pertanyaan dari sang ayah pun terdiam. Air matanya berhenti saat itu dan pikirannya saat itu berputar. Sambil terisak-isak, ia menganggukkan kepalanya tanda untuk mau latihan. Sang ayah pun mengambil sepeda dan meminta anaknya untuk bangkit kembali. Dengan menahan rasa perih, ia pun menuruti permintaan ayahnya. Sepeda kembali ia dipegang dan Randi pun duduk di jok sepedanya.
Sewaktu sang ayah ingin membantunya untuk mengendarai sepeda, tawaran itu ia tolak. Ia meminta ayahnya untuk berada cukup jauh dari dirinya. Sambil menghela nafas panjang, Randi pun mulai mengayuh sepedanya. Pada ayuhan yang pertama dia begitu senang karena ia bisa mengendalikan sepedanya, tapi itu tidak berlangsung lama dan dia pun terjatuh. Hal itu terus terjadi sampai usahanya yang ke-9.
Pada usahanya yang ke-10, Randi kembali mengambil sepedanya. Dia pun dengan semangat mengangkat sepeda yang telah jatuh ke tanah dan kembali mencoba mengayuh sepedanya. Dan usahanya kali ini berhasil. Randi telah bisa menguasai sepedanya seorang diri. Ia pun menghampiri ayahnya dan mengatakan bahwa ia telah bisa berhasil mengendarai sepeda.
Tuhan menginginkan hal yang sama kepada kita. Walaupun mempunyai kuasa untuk menolong saat kita sedang dalam masa "jatuh", Dia ingin kita tetap berusaha untuk bangkit. Dia mau anak-anakNya menjadi anak yang tangguh; anak-anak yang tidak mudah menyerah oleh keadaan yang sukar; anak-anak yang berkata "ya" kepada kebenaran firman Tuhan dan "tidak" kepada dosa.
Saat ini Tuhan bertanya kepada Anda, "apakah engkau mau melanjutkan ujian dari-Ku dan menjadi pemenang sejati?" jika iya, berusaha terus saat Anda merasa gagal dan jatuh. Percayalah tangan-Nya selalu tersedia dan siap membantu ketika Anda membutuhkannya.
Untuk melihat janji Tuhan digenapi, terkadang Anda harus mengeluarkan usaha yang ekstra
Suatu kali ayah Randi sedang melatih anaknya bersepeda di sebuah taman yang ada di depan rumah mereka. Awalnya, sang ayah memegang dari samping sepeda yang dikendarai Randi. Dengan sabar, ia mengajari anaknya itu bagaimana mengayuh sepeda dan menyeimbangkan badan. Namun, tiba-tiba sang ayah melepaskan tangannya dari sepeda, tentu saja Randi yang belum siap ketika itu pun jatuh.
Air mata Randi keluar saat ia melihat ada darah keluar dari kakinya. Perih, itulah yang dirasakannya ketika itu. Sang ayah yang tidak jauh dari jatuh anaknya itu pun hanya tersenyum dan mendatangi Randi yang sedang menangis dan memegang kakinya yang luka. Ia pun mendatangi anaknya dan memegang kakinya. Dengan santai, ia berkata kepada anaknya, "ah, ini mah gak papa, besok juga lukanya udah kering. Randi, masih mau melanjutkan latihan sepedanya atau tidak?"
Randi yang mendapat pertanyaan dari sang ayah pun terdiam. Air matanya berhenti saat itu dan pikirannya saat itu berputar. Sambil terisak-isak, ia menganggukkan kepalanya tanda untuk mau latihan. Sang ayah pun mengambil sepeda dan meminta anaknya untuk bangkit kembali. Dengan menahan rasa perih, ia pun menuruti permintaan ayahnya. Sepeda kembali ia dipegang dan Randi pun duduk di jok sepedanya.
Sewaktu sang ayah ingin membantunya untuk mengendarai sepeda, tawaran itu ia tolak. Ia meminta ayahnya untuk berada cukup jauh dari dirinya. Sambil menghela nafas panjang, Randi pun mulai mengayuh sepedanya. Pada ayuhan yang pertama dia begitu senang karena ia bisa mengendalikan sepedanya, tapi itu tidak berlangsung lama dan dia pun terjatuh. Hal itu terus terjadi sampai usahanya yang ke-9.
Pada usahanya yang ke-10, Randi kembali mengambil sepedanya. Dia pun dengan semangat mengangkat sepeda yang telah jatuh ke tanah dan kembali mencoba mengayuh sepedanya. Dan usahanya kali ini berhasil. Randi telah bisa menguasai sepedanya seorang diri. Ia pun menghampiri ayahnya dan mengatakan bahwa ia telah bisa berhasil mengendarai sepeda.
Tuhan menginginkan hal yang sama kepada kita. Walaupun mempunyai kuasa untuk menolong saat kita sedang dalam masa "jatuh", Dia ingin kita tetap berusaha untuk bangkit. Dia mau anak-anakNya menjadi anak yang tangguh; anak-anak yang tidak mudah menyerah oleh keadaan yang sukar; anak-anak yang berkata "ya" kepada kebenaran firman Tuhan dan "tidak" kepada dosa.
Saat ini Tuhan bertanya kepada Anda, "apakah engkau mau melanjutkan ujian dari-Ku dan menjadi pemenang sejati?" jika iya, berusaha terus saat Anda merasa gagal dan jatuh. Percayalah tangan-Nya selalu tersedia dan siap membantu ketika Anda membutuhkannya.
Untuk melihat janji Tuhan digenapi, terkadang Anda harus mengeluarkan usaha yang ekstra
Lepaskan Pegangan Anda
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Amsal 3:5
Suatu hari, Kerry Shook, penulis buku "One Month to Live" mengajak putranya bermain ke taman. Begitu sampai di taman, putranya Josh langsung berlari ke arah permainan yang paling di sukainya, sebuah palang untuk bergantung.
"Tolong angkat aku untuk bergantung di palang ini," demikian pintanya pada sang Ayah.
Kerry lalu mangangkatnya, dan tangan kecil Josh langsung berpegang erat pada palang tersebut tanpa dipegang lagi oleh ayahnya.
Kaki kecilnya bergantung sekitar 5 kaki di atas tanah, dan Josh terlihat begitu bangga bisa kuat bergantung disana. Sekitar beberapa menit kemudian, dia mulai lelah dan meminta di turunkan.
"Ayah, tolong turunkan saya."
Ayahnya menjawab,"Josh, lepaskan saja peganganmu dan aku akan menangkapmu."
Terlihat segurat keraguan di wajahnya, dia berkata,"Tidak, turunkan aku."
Kembali Kerry berkata,"Josh, jika kamu lepaskan peganganmu, aku akan menangkapmu."
"Tidak, turunkan aku."
"Josh, aku mencintaimu. Aku janji, aku akan menangkapmu."
Bagi Kerry ini adalah kesempatan untuk mengajar Josh bahwa dia bisa mempercayai ayahnya. Josh hanya perlu melepaskan pegangan pada palang itu, dan ayahnya akan menangkapnya. Tetapi pria kecil itu bertahan dengan seluruh kekuatannya bergantung di palang itu. Dia berpegangan hingga tangannya mulai kelelahan dan tidak bisa bertahan lagi. Akhirnya dia lepaskan pegangannya dan dia ditangkap oleh ayahnya.
Sebuah senyum mengembang diwajahnya, dia diturunkan ke tanah oleh ayahnya dan langsung berlari untuk bermain ayunan.
Pelajaran untuk Josh telah selesai, namun ayahnya, Kerry tiba-tiba mendengar suara Tuhan dengan jelas yang berbicara kepadanya.
Seperti itulah hubunganmu denganKu. Kamu sering berpegangan dengan suatu keputusasaan pada palang kehidupanmu, coba melakukan sesuatu dengan kekuatanmu sendiri. Kamu mengalami pergumulan yang tiada akhir, mencoba mengendalikan semua situasi. Kamu bertahan dan berpikir bahwa tidak ada orang yang akan menangkapmu sehingga kamu pikir lebih baik kamu bertahan di palang tersebut dan mempererat pegangan. Ketika kamu lelah bergantung, dan tanganmu mulai lemah, Aku berkata, "Lepaskan pegangan, dan Aku akan menangkapmu. Lepaskan peganganmu. Aku janji, Aku mencintaimu dan akan menangkapmu.
Seringkali kita mencoba mengerjakan segala sesuatu dengan kekuatan kita sendiri, berpikir sebaiknya kita kekiri, ketika Tuhan berkata ke kanan.
Hari ini Dia berkata, "Aku membentukmu dengan tanganKu sendiri. Aku menciptakanmu dengan sebuah tujuan, dan Aku mati untuk menebusmu. Mengapa kamu tidak bisa mempercayaiKu? Aku memberikan hidupKu untukmu. Aku Tuhan atas alam semesta ini. Kamu hanya perlu melepas peganganmu, dan Aku akan menangkapmu."
Bapa sorgawi ingin Anda dan saya untuk mempercayainya. Jika Anda berkeras untuk mengendalikan keadaan Anda sendiri, berjuang dengan kekuatan Anda sendiri, merencakan apa yang baik menurut pikiran Anda sendiri, Anda akan kelelahan. Anda akan kehabisan daya.
Ini adalah saatnya Anda mengambil sebuah resiko untuk melepaskan pegangan Anda. Ini saatnya untuk mengalami kuasa Tuhan bagaimana Dia menyatakan mukjizatnya dalam hidup Anda bahkan pada bagian-bagian yang tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya.
Mempercayai Tuhan membutuhkan keberanian, hal itu di butuhkan iman. Namun mempercayai Tuhan tidak akan pernah merugikan. Memang, jantung Anda akan sedikit deg-degan, tapi percayalah Dia selalu tepat waktu dan tidak mungkin meleset untuk menangkap Anda.
Waktu Tuhan selalu indah, dan Dia dapat dipercaya
Suatu hari, Kerry Shook, penulis buku "One Month to Live" mengajak putranya bermain ke taman. Begitu sampai di taman, putranya Josh langsung berlari ke arah permainan yang paling di sukainya, sebuah palang untuk bergantung.
"Tolong angkat aku untuk bergantung di palang ini," demikian pintanya pada sang Ayah.
Kerry lalu mangangkatnya, dan tangan kecil Josh langsung berpegang erat pada palang tersebut tanpa dipegang lagi oleh ayahnya.
Kaki kecilnya bergantung sekitar 5 kaki di atas tanah, dan Josh terlihat begitu bangga bisa kuat bergantung disana. Sekitar beberapa menit kemudian, dia mulai lelah dan meminta di turunkan.
"Ayah, tolong turunkan saya."
Ayahnya menjawab,"Josh, lepaskan saja peganganmu dan aku akan menangkapmu."
Terlihat segurat keraguan di wajahnya, dia berkata,"Tidak, turunkan aku."
Kembali Kerry berkata,"Josh, jika kamu lepaskan peganganmu, aku akan menangkapmu."
"Tidak, turunkan aku."
"Josh, aku mencintaimu. Aku janji, aku akan menangkapmu."
Bagi Kerry ini adalah kesempatan untuk mengajar Josh bahwa dia bisa mempercayai ayahnya. Josh hanya perlu melepaskan pegangan pada palang itu, dan ayahnya akan menangkapnya. Tetapi pria kecil itu bertahan dengan seluruh kekuatannya bergantung di palang itu. Dia berpegangan hingga tangannya mulai kelelahan dan tidak bisa bertahan lagi. Akhirnya dia lepaskan pegangannya dan dia ditangkap oleh ayahnya.
Sebuah senyum mengembang diwajahnya, dia diturunkan ke tanah oleh ayahnya dan langsung berlari untuk bermain ayunan.
Pelajaran untuk Josh telah selesai, namun ayahnya, Kerry tiba-tiba mendengar suara Tuhan dengan jelas yang berbicara kepadanya.
Seperti itulah hubunganmu denganKu. Kamu sering berpegangan dengan suatu keputusasaan pada palang kehidupanmu, coba melakukan sesuatu dengan kekuatanmu sendiri. Kamu mengalami pergumulan yang tiada akhir, mencoba mengendalikan semua situasi. Kamu bertahan dan berpikir bahwa tidak ada orang yang akan menangkapmu sehingga kamu pikir lebih baik kamu bertahan di palang tersebut dan mempererat pegangan. Ketika kamu lelah bergantung, dan tanganmu mulai lemah, Aku berkata, "Lepaskan pegangan, dan Aku akan menangkapmu. Lepaskan peganganmu. Aku janji, Aku mencintaimu dan akan menangkapmu.
Seringkali kita mencoba mengerjakan segala sesuatu dengan kekuatan kita sendiri, berpikir sebaiknya kita kekiri, ketika Tuhan berkata ke kanan.
Hari ini Dia berkata, "Aku membentukmu dengan tanganKu sendiri. Aku menciptakanmu dengan sebuah tujuan, dan Aku mati untuk menebusmu. Mengapa kamu tidak bisa mempercayaiKu? Aku memberikan hidupKu untukmu. Aku Tuhan atas alam semesta ini. Kamu hanya perlu melepas peganganmu, dan Aku akan menangkapmu."
Bapa sorgawi ingin Anda dan saya untuk mempercayainya. Jika Anda berkeras untuk mengendalikan keadaan Anda sendiri, berjuang dengan kekuatan Anda sendiri, merencakan apa yang baik menurut pikiran Anda sendiri, Anda akan kelelahan. Anda akan kehabisan daya.
Ini adalah saatnya Anda mengambil sebuah resiko untuk melepaskan pegangan Anda. Ini saatnya untuk mengalami kuasa Tuhan bagaimana Dia menyatakan mukjizatnya dalam hidup Anda bahkan pada bagian-bagian yang tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya.
Mempercayai Tuhan membutuhkan keberanian, hal itu di butuhkan iman. Namun mempercayai Tuhan tidak akan pernah merugikan. Memang, jantung Anda akan sedikit deg-degan, tapi percayalah Dia selalu tepat waktu dan tidak mungkin meleset untuk menangkap Anda.
Waktu Tuhan selalu indah, dan Dia dapat dipercaya
IMAN DAN PENYEMBUHAN
Seorang ibu yang taat beragama, menderita sakit kangker rahim, awal mulanya dengan pengobatan tradisional. Namun setelah beberapa bulan, dia mengalami rasa capai karena tak kunjung sembuh. Akhirnya diputuskan untuk pengobatan medis. Ini bukan semata-mata kehendak ibu, tetapi atas kehendakNya. Operasi pengangkatan rahim berlangsung pada hari Kamis Putih, awal Tri Hari Suci, dalam perjamuan terakhir Yesus memberi teladan pelayanan berupa “Pembasuhan Kaki Para MuridNya” dan memberi perintah baru agar kita saling mengasihi.
Operasi berjalan lancar, dan dalam proses pemulihan paska operasi sangat cepat. Ini adalah suatu mujijat Tuhan. Sehari sebelum dioperasi, ibu didoakan oleh hamba Tuhan untuk mendapatkan kekuatan. Di bagian akhir doa, ibu mohon pengampunan, dan menyerahkan dirinya seutuhnya kepada Yesus. Dikala kecemasan menghimpit hatinya, ibu berseru kepada Tuhan agar diberi kekuatan. “Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikanNya kepadaku? Apabila Engkau memanggilku, janganlah aku diberi rasa sakit yang berkepanjangan. Dan apabila Engkau memberi kesembuhan, aku akan membayar nazarku kepada Tuhan untuk melayaniMu”.
Menurut pengamatan, banyak kesembuhan terjadi dalam komunitas-komunitas yang anggotanya dipenuhi dengan kasih, sehati, dan sejiwa. Sebaliknya, bila tidak ada kasih, tidak sehati, dan tidak sejiwa, sangat sedikit terjadi kesembuhan. Jadi, bukan hanya ada hubungan erat antara penyembuhan dan iman, tetapi juga terjadi hubungan erat antara penyembuhan dan kasih di dalam kelompok atau komunitas orang-orang beriman. 1
Ditengah-tengah pencobaan ibu akan berusaha melihat tangan ilahi yang mengasihi. O Yesus, ibu tidak akan membiarkan dirinya dikalahkan oleh siapapun dalam mengasihi Engkau.
O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan -Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan- Nya! (Roma 11:33)
Operasi berjalan lancar, dan dalam proses pemulihan paska operasi sangat cepat. Ini adalah suatu mujijat Tuhan. Sehari sebelum dioperasi, ibu didoakan oleh hamba Tuhan untuk mendapatkan kekuatan. Di bagian akhir doa, ibu mohon pengampunan, dan menyerahkan dirinya seutuhnya kepada Yesus. Dikala kecemasan menghimpit hatinya, ibu berseru kepada Tuhan agar diberi kekuatan. “Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikanNya kepadaku? Apabila Engkau memanggilku, janganlah aku diberi rasa sakit yang berkepanjangan. Dan apabila Engkau memberi kesembuhan, aku akan membayar nazarku kepada Tuhan untuk melayaniMu”.
Menurut pengamatan, banyak kesembuhan terjadi dalam komunitas-komunitas yang anggotanya dipenuhi dengan kasih, sehati, dan sejiwa. Sebaliknya, bila tidak ada kasih, tidak sehati, dan tidak sejiwa, sangat sedikit terjadi kesembuhan. Jadi, bukan hanya ada hubungan erat antara penyembuhan dan iman, tetapi juga terjadi hubungan erat antara penyembuhan dan kasih di dalam kelompok atau komunitas orang-orang beriman. 1
Ditengah-tengah pencobaan ibu akan berusaha melihat tangan ilahi yang mengasihi. O Yesus, ibu tidak akan membiarkan dirinya dikalahkan oleh siapapun dalam mengasihi Engkau.
O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan -Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan- Nya! (Roma 11:33)
Senin, 12 April 2010
Selalu bersyukur
1 Tawarikh 16:34 – Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Mazmur 9:2 - Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib.
Tidak semua orang mampu mensyukuri apa yang mereka miliki. Betapa sering kita bersungut-sungut dan mempersalahkan Tuhan ketika doa-doa kita belum dikabulkan atau ketika kita tidak menerima sesuai yang kita minta. Bagaimanapun keadaannya, Tuhan mengingatkan kita untuk mengucap syukur senantiasa didalam segala perkara karena itulah yang dikehendaki Tuhan. Mengucap syukur dalam segala perkara berarti tidak hanya mengucap syukur dalam situasi-situasi yang menyenangkan saja, melainkan dalam setiap situasi, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah. Mengapa? Seperti yang Tuhan janjikan bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan kita dan Ia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.
Ada kalanya Tuhan mengizinkan kita untuk mengalami situasi-situasi yang sangat tidak memungkinkan untuk mengucap syukur, tetapi sebenarnya kita akan selalu menemukan alasan untuk tetap mengucap syukur kepada Allah. Saya pernah membaca kalimat, “Jika engkau tidak memiliki apa yang engkau inginkan, mengucap syukurlah untuk sesuatu yang tidak engkau inginkan namun engkau memilikinya.” Lihatlah betapa banyak pemberian didalam hidup kita yang mungkin tidak pernah kita minta atau bahkan tidak kita inginkan, tetapi Tuhan mengaruniakannya. Kalau kita selalu membandingkan diri dengan orang lain, maka kita tidak akan sanggup bersyukur bahkan untuk perkara-perkara besar sekalipun.
Orang-orang yang menyadari bahwa mereka telah menerima banyak yang baik dari Tuhan dan meyakini bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah berubah sekalipun sekeliling mereka berubah, merekalah yang dapat senantiasa mengucap syukur. Daripada bersungut-sungut dan menyesali diri, lebih baik bersyukur karena ada kekuatan didalam pengucapan syukur. Pernahkah kita merasakan bahwa semakin kita mengucap syukur, semakin kita merasa lega dan semakin kita bersungut-sungut semakin terasa berat beban kita?
Hari ini bagaimanapun keadaan Anda, kuatkanlah hati Anda untuk mengucap syukur kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya dengan segenap hati. Kita mengucap syukur bukan agar hati Tuhan senang lalu Ia memberkati dan memberikan jalan keluar bagi kita, tetapi karena sudah sepatutnya kita mengucap syukur kepadaNya karena Ia setia dan baik.
Untuk membawa kita pada rencana agungNya, mungkin saja Allah memakai cara-cara yang tidak kita inginkan. Ketika kita menilai itu dari sudut pandang kita yang penuh keterbatasan, kita akan bersungut-sungtu dan tidak bersyukur. Tetapi cobalah memandang segala sesuatunya dari sudut pandang Allah, maka kita akan dimampukan untuk mengucap syukur dalam segala perkara.
DOA: Tuhan, mampukan aku untuk bersyukur senantiasa sekalipun aku menghadapi masa-masa yang sulit karena aku percaya bahwa ada kekuatan didalam pengucapan syukur. Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus aku bersyukur. Amin.
Mazmur 9:2 - Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib.
Tidak semua orang mampu mensyukuri apa yang mereka miliki. Betapa sering kita bersungut-sungut dan mempersalahkan Tuhan ketika doa-doa kita belum dikabulkan atau ketika kita tidak menerima sesuai yang kita minta. Bagaimanapun keadaannya, Tuhan mengingatkan kita untuk mengucap syukur senantiasa didalam segala perkara karena itulah yang dikehendaki Tuhan. Mengucap syukur dalam segala perkara berarti tidak hanya mengucap syukur dalam situasi-situasi yang menyenangkan saja, melainkan dalam setiap situasi, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah. Mengapa? Seperti yang Tuhan janjikan bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan kita dan Ia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.
Ada kalanya Tuhan mengizinkan kita untuk mengalami situasi-situasi yang sangat tidak memungkinkan untuk mengucap syukur, tetapi sebenarnya kita akan selalu menemukan alasan untuk tetap mengucap syukur kepada Allah. Saya pernah membaca kalimat, “Jika engkau tidak memiliki apa yang engkau inginkan, mengucap syukurlah untuk sesuatu yang tidak engkau inginkan namun engkau memilikinya.” Lihatlah betapa banyak pemberian didalam hidup kita yang mungkin tidak pernah kita minta atau bahkan tidak kita inginkan, tetapi Tuhan mengaruniakannya. Kalau kita selalu membandingkan diri dengan orang lain, maka kita tidak akan sanggup bersyukur bahkan untuk perkara-perkara besar sekalipun.
Orang-orang yang menyadari bahwa mereka telah menerima banyak yang baik dari Tuhan dan meyakini bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah berubah sekalipun sekeliling mereka berubah, merekalah yang dapat senantiasa mengucap syukur. Daripada bersungut-sungut dan menyesali diri, lebih baik bersyukur karena ada kekuatan didalam pengucapan syukur. Pernahkah kita merasakan bahwa semakin kita mengucap syukur, semakin kita merasa lega dan semakin kita bersungut-sungut semakin terasa berat beban kita?
Hari ini bagaimanapun keadaan Anda, kuatkanlah hati Anda untuk mengucap syukur kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya dengan segenap hati. Kita mengucap syukur bukan agar hati Tuhan senang lalu Ia memberkati dan memberikan jalan keluar bagi kita, tetapi karena sudah sepatutnya kita mengucap syukur kepadaNya karena Ia setia dan baik.
Untuk membawa kita pada rencana agungNya, mungkin saja Allah memakai cara-cara yang tidak kita inginkan. Ketika kita menilai itu dari sudut pandang kita yang penuh keterbatasan, kita akan bersungut-sungtu dan tidak bersyukur. Tetapi cobalah memandang segala sesuatunya dari sudut pandang Allah, maka kita akan dimampukan untuk mengucap syukur dalam segala perkara.
DOA: Tuhan, mampukan aku untuk bersyukur senantiasa sekalipun aku menghadapi masa-masa yang sulit karena aku percaya bahwa ada kekuatan didalam pengucapan syukur. Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus aku bersyukur. Amin.
berkomitmen kepada Tuhan Yesus
“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.” 1 Korintus 2:2
Sebagai orang percaya, kita tidak bisa seenaknya menjalani kehidupan keKristenan kita. Menjadi seorang Kristen berarti pula menjadi pengikut Kristus dan “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6). Dituntut sebuah komitmen dalam mengiring Kristus!
Akhir-akhir ini banyak orang Kristen tidak mengerti apa arti komitmen yang benar. Komitmen yang benar bukanlah berdasarkan apa yang manusia kehendaki dari kita, melainkan apa yang Tuhan kehendaki. Tuhan Yesus berkata, ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memilul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24). Jadi, komitmen utama kita bukanlah pada diri sendiri, kepada pendeta, atau kepada suatu organisasi, melainkan kepada Tuhan Yesus Kristus. Orang yang memiliki komitmen kepada Tuhan Yesus akan berusaha melakukan yang terbaik bagi Dia dalam keadaan apa pun. Paulus adalah contoh orang yang memiliki komitmen luar biasa kepada Kristus; dia memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa selain tentang Kristus. Bahkan dengan tegas dia berkata, “....segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,” (Filipi 3:8).
Kalau kita berkata bahwa Yesus adalah segala-galanya bagi kita, apakah benar-benar sudah terefleksi di dalam kehidupan kita sehari-hari? Ataukah hanya sekedar lips service? Kita mengaku berkomitmen penuh pada Tuhan Yesus, tetapi masih mencintai dunia ini dengan segala keinginannya; kita masih 'menggenggam' kuat-kuat harta kita dan tidak tergerak hati untuk memberi atau terbeban bagi pekerjaan Tuhan; kita melakukan segala sesuatu menurut keinginan kita sendiri dan ambisi pribadi lebih dari pada apa yang menjadi keinginan Tuhan. Berkomitmen pada Tuhan berarti harus menyerahkan segala sesuatu yang kita miliki dan seluruh hidup kita kepada kehendak dan rencana Tuhan.
Hendaklah kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati, karena “...kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.” 1 Korintus 6:20a
Sebagai orang percaya, kita tidak bisa seenaknya menjalani kehidupan keKristenan kita. Menjadi seorang Kristen berarti pula menjadi pengikut Kristus dan “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6). Dituntut sebuah komitmen dalam mengiring Kristus!
Akhir-akhir ini banyak orang Kristen tidak mengerti apa arti komitmen yang benar. Komitmen yang benar bukanlah berdasarkan apa yang manusia kehendaki dari kita, melainkan apa yang Tuhan kehendaki. Tuhan Yesus berkata, ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memilul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24). Jadi, komitmen utama kita bukanlah pada diri sendiri, kepada pendeta, atau kepada suatu organisasi, melainkan kepada Tuhan Yesus Kristus. Orang yang memiliki komitmen kepada Tuhan Yesus akan berusaha melakukan yang terbaik bagi Dia dalam keadaan apa pun. Paulus adalah contoh orang yang memiliki komitmen luar biasa kepada Kristus; dia memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa selain tentang Kristus. Bahkan dengan tegas dia berkata, “....segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,” (Filipi 3:8).
Kalau kita berkata bahwa Yesus adalah segala-galanya bagi kita, apakah benar-benar sudah terefleksi di dalam kehidupan kita sehari-hari? Ataukah hanya sekedar lips service? Kita mengaku berkomitmen penuh pada Tuhan Yesus, tetapi masih mencintai dunia ini dengan segala keinginannya; kita masih 'menggenggam' kuat-kuat harta kita dan tidak tergerak hati untuk memberi atau terbeban bagi pekerjaan Tuhan; kita melakukan segala sesuatu menurut keinginan kita sendiri dan ambisi pribadi lebih dari pada apa yang menjadi keinginan Tuhan. Berkomitmen pada Tuhan berarti harus menyerahkan segala sesuatu yang kita miliki dan seluruh hidup kita kepada kehendak dan rencana Tuhan.
Hendaklah kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati, karena “...kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.” 1 Korintus 6:20a
Di balik kisah seorang papa
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....
Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya....
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..
Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya....
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..
BERSERAH
Seorang anak kecil sedang bermain sendirian dengan mainannya. Sedang asyik-asyiknya bermain tiba-tiba mainannya itu rusak. Dia mencoba untuk mebetulkannya sendiri, tapi rupanya usahanya itu dari tadi sia sia saja. Maka dia mendatangi ayahnya untuk minta ayahnya itu yang membetulkannya.
Tapi sambil memperhatikan ayahnya dia terus memberikan instruksi kepada ayahnya, "Ayah, coba lihat bagian sebelah kiri, mungkin di situ kerusakannya." Ayahnya menurutinya, tapi ternyata belum betul juga mainannya.
Maka dia memberi komentar lagi," Oh, bukan di situ Yah, mungkin yang sebelah kanan, coba lihat lagi deh Yah." Kali ini ayahnya juga menurutinya, tapi lagi-lagi mainannya itu belum betul.
"Kalau begitu coba yang di bagian depan Yah, kali aja masalahnya ada di situ." Kali ini ayahnya marah," Sudah, kalau kamu memang bisa, mengapa tidak kamu kerjakan sendiri saja? Jangan ganggu Ayah lagi. Ayah banyak kerjaan lain."
Tapi setelah dia mencoba beberapa saat untuk membetulkan sendiri dan masih belum berhasil, maka akhirnya dia kembali kepada ayahnya sambil merengek. "Tolonglah Yah, aku suka sekali mainan ini, kalau rusak begini bagaimana? Tolong Ayah betulkan supaya bisa jalan lagi ya"
Karena tidak tega mendengar rengekan anaknya, si ayah akhirnya menyerah," Baiklah Nak. Ayah akan membetulkan mainanmu asal kamu berjanji tidak boleh memberitahu Ayah apa yang harus dilakukan. Kamu duduk saja dan perhatikan Ayah bekerja. Tidak boleh mencela."
Ketika ayahnya sedang memperbaiki mainannya, si anak mulai berkomentar lagi," Jangan yang itu Yah, kayaknya bagian lain yang rusak."
Tapi kali ini ayahnya berkata, " Kalau kamu berkomentar lagi, mainan ini akan ayah lepaskan dan silahkan kamu berusaha sendiri." Akhirnya karena takut ayahnya akan benar-benar melakukan apa yang dikatakannya, anak itu diam dan duduk manis melihat ayahnya membetulkan mainannya sampai bisa berjalan lagi tanpa mengeluarkan komentar apa pun.
Seperti anak kecil itu, kita pun sering kali berserah kepada Tuhan tapi masih ingin mengatur Tuhan bagaimana sebaiknya jalan hidup kita. Bila kita sungguh-sungguh pasrah kepada kehendak Tuhan, maka niscaya Tuhan yang adalah Maha Tahu dan sangat mencintai kita akan melakukan yang terbaik, lebih dari apa yang bisa kita pikirkan dan doakan, sesuai dengan kehendak-Nya. Biarlah Tuhan menjadi Tuhan, banyak manusia mengalami kegagalan dan ketidak seimbangan dalam hidup, karena sering mengambil alih pekerjaan Tuhan.
Tapi sambil memperhatikan ayahnya dia terus memberikan instruksi kepada ayahnya, "Ayah, coba lihat bagian sebelah kiri, mungkin di situ kerusakannya." Ayahnya menurutinya, tapi ternyata belum betul juga mainannya.
Maka dia memberi komentar lagi," Oh, bukan di situ Yah, mungkin yang sebelah kanan, coba lihat lagi deh Yah." Kali ini ayahnya juga menurutinya, tapi lagi-lagi mainannya itu belum betul.
"Kalau begitu coba yang di bagian depan Yah, kali aja masalahnya ada di situ." Kali ini ayahnya marah," Sudah, kalau kamu memang bisa, mengapa tidak kamu kerjakan sendiri saja? Jangan ganggu Ayah lagi. Ayah banyak kerjaan lain."
Tapi setelah dia mencoba beberapa saat untuk membetulkan sendiri dan masih belum berhasil, maka akhirnya dia kembali kepada ayahnya sambil merengek. "Tolonglah Yah, aku suka sekali mainan ini, kalau rusak begini bagaimana? Tolong Ayah betulkan supaya bisa jalan lagi ya"
Karena tidak tega mendengar rengekan anaknya, si ayah akhirnya menyerah," Baiklah Nak. Ayah akan membetulkan mainanmu asal kamu berjanji tidak boleh memberitahu Ayah apa yang harus dilakukan. Kamu duduk saja dan perhatikan Ayah bekerja. Tidak boleh mencela."
Ketika ayahnya sedang memperbaiki mainannya, si anak mulai berkomentar lagi," Jangan yang itu Yah, kayaknya bagian lain yang rusak."
Tapi kali ini ayahnya berkata, " Kalau kamu berkomentar lagi, mainan ini akan ayah lepaskan dan silahkan kamu berusaha sendiri." Akhirnya karena takut ayahnya akan benar-benar melakukan apa yang dikatakannya, anak itu diam dan duduk manis melihat ayahnya membetulkan mainannya sampai bisa berjalan lagi tanpa mengeluarkan komentar apa pun.
Seperti anak kecil itu, kita pun sering kali berserah kepada Tuhan tapi masih ingin mengatur Tuhan bagaimana sebaiknya jalan hidup kita. Bila kita sungguh-sungguh pasrah kepada kehendak Tuhan, maka niscaya Tuhan yang adalah Maha Tahu dan sangat mencintai kita akan melakukan yang terbaik, lebih dari apa yang bisa kita pikirkan dan doakan, sesuai dengan kehendak-Nya. Biarlah Tuhan menjadi Tuhan, banyak manusia mengalami kegagalan dan ketidak seimbangan dalam hidup, karena sering mengambil alih pekerjaan Tuhan.
Hidup mu berharga
Bagaimana mungkin kursi goyang yang harganya $3,000 bisa laku $453,000. Sebuah mobil bekas yang ditaksir bernilai $18,000 laku dilelang seharga $79,500. Gelas biasa yang ditaksir bernilai $500 ternyata bisa laku seharga $38,000. Sebuah kalung yang bernilai $700 bisa laku $211,500 atau mengalami peningkatan 302.000% dari harga normal! Sudah bayar sedemikian mahal, mereka masih mengucapkan beribu-ribu terima kasih. Gila, bukan? Tetapi semua kegilaan itu bisa dimaklumi karena barang-barang yang dilelang tersebut adalah milik Jacqueline Kennedy Onassis. Yang membuat barang-barang tersebut laku mahal tentu saja bukan karena barang itu sendiri, tetapi karena siapa yang memilikinya.
Bagaimana dengan hidup kita? Sama seperti barang-barang lelangan tersebut, hidup kita sungguh berharga. Yang membuat kita berharga karena Dia yang memiliki kita, kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.
Ada dua kebenaran yang bisa kita petik melalui renungan hari ini. Pertama, jangan pernah sombong sebab yang membuat kita bernilai dan berharga bukan karena diri kita, tapi karena Tuhan. Kedua, ketika kita depresi karena merasa tidak berharga, ingatlah bahwa nilai kita ditentukan oleh Tuhan Yesus. Dia bersedia membayar dengan darah yang mahal hanya untuk menyelamatkan kita. Kita begitu berharga dan bernilai. Jangan pernah memiliki cara pandang yang miskin tentang diri kita sendiri.
Miliki rasa percaya diri, bukan karena diri kita, tetapi karena Tuhan Yesus yang memiliki kita. Hidup kita berharga bukan karena diri kita sendiri tapi karena Dia yang memiliki kita. " Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus ... bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal ... "(1 Petrus 1 : 18 - 19)
Tuhan Yesus Memberkati.
Bagaimana dengan hidup kita? Sama seperti barang-barang lelangan tersebut, hidup kita sungguh berharga. Yang membuat kita berharga karena Dia yang memiliki kita, kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.
Ada dua kebenaran yang bisa kita petik melalui renungan hari ini. Pertama, jangan pernah sombong sebab yang membuat kita bernilai dan berharga bukan karena diri kita, tapi karena Tuhan. Kedua, ketika kita depresi karena merasa tidak berharga, ingatlah bahwa nilai kita ditentukan oleh Tuhan Yesus. Dia bersedia membayar dengan darah yang mahal hanya untuk menyelamatkan kita. Kita begitu berharga dan bernilai. Jangan pernah memiliki cara pandang yang miskin tentang diri kita sendiri.
Miliki rasa percaya diri, bukan karena diri kita, tetapi karena Tuhan Yesus yang memiliki kita. Hidup kita berharga bukan karena diri kita sendiri tapi karena Dia yang memiliki kita. " Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus ... bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal ... "(1 Petrus 1 : 18 - 19)
Tuhan Yesus Memberkati.
Ketika Semua Orang Menahan Anda
Empat puluh hari setelah Yesus di cobai di padang gurun oleh iblis, Dia memulai pelayanannya. Di kota bernama Kapernaum ini Yesus melakukan berbagai mukjizat dan juga mengajar dengan penuh kuasa. Orang-orang Kapernaum begitu terpukau oleh-nya, sehingga ingin menahannya agar berada lebih lama di kota itu. Tapi apakah jawab Yesus?
Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." (Lukas 4:43).
Yesus melawan arus, Dia menolak apa yang diinginkan oleh orang banyak karena Dia tahu pasti apa yang menjadi tujuan hidupnya. Dia sedang mengemban tugas yang sangat penting, sehingga Dia tidak bisa membiarkan sesuatupun menghalangi untuk menggenapi rencana Bapa-Nya.
Bukankah Anda bersyukur Dia membuat pilihan itu? Apa jadinya jika Dia tetap berada di Kapernaum? Mungkin Dia tidak pernah menemui murid-muridnya, atau mungkin tidak pernah ada karya salib. Namun tidak, Yesus tahu prioritasnya. Dia mengasihi orang-orang Kapernaum, namun Dia tahu tujuan yang lebih besar telah menantinya. Mungkin Dia berkata, "Menurutku tujuanku adalah menyelamatkan seluruh dunia, dan salib adalah tujuan hidupku. Tetapi seluruh kota ini memintaku untuk tinggal di Kapernaum. Apakah mungkin semua orang ini salah?"
Ya... orang-orang itu salah. Yesus menolak sesuatu yang baik agar Dia bisa melakukan hal yang benar. Dia menggenapi panggilan-Nya, Kayu Salib.
Dua hari menjelang tahun baru ini, apakah Anda mengalami hal yang sama seperti yang Yesus alami. Adakah hal-hal baik yang menahan Anda untuk melangkah maju? Jika "Ya" adalah jawaban Anda. Lakukan seperti yang Yesus lakukan. Tolaklah, dan lakukanlah yang benar. Genapi panggilan Anda! Genapi rancangan yang telah Tuhan tetapkan bagi Anda.
Hal yang baik, tidaklah selalu merupakan hal yang benar untuk dilakukan. Salib sepertinya adalah sesuatu yang buruk bagi semua orang saat itu, namun Yesus tahu pasti panggilan-Nya. Dia terus maju. Bagaimana dengan Anda? Siapkah Anda menuju salib Anda sendiri. Sebuah panggilan sorgawi yang hanya Anda bisa menggenapinya bahkan saat semua orang berusaha menahan Anda untuk melakukan sesuatu yang baik bersama mereka. Maukah Anda meninggalkan mereka? Ingatlah, jawaban Anda hari ini akan berdampak atas masa depan yang akan Anda jalani di tahun 2010 nanti.
Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." (Lukas 4:43).
Yesus melawan arus, Dia menolak apa yang diinginkan oleh orang banyak karena Dia tahu pasti apa yang menjadi tujuan hidupnya. Dia sedang mengemban tugas yang sangat penting, sehingga Dia tidak bisa membiarkan sesuatupun menghalangi untuk menggenapi rencana Bapa-Nya.
Bukankah Anda bersyukur Dia membuat pilihan itu? Apa jadinya jika Dia tetap berada di Kapernaum? Mungkin Dia tidak pernah menemui murid-muridnya, atau mungkin tidak pernah ada karya salib. Namun tidak, Yesus tahu prioritasnya. Dia mengasihi orang-orang Kapernaum, namun Dia tahu tujuan yang lebih besar telah menantinya. Mungkin Dia berkata, "Menurutku tujuanku adalah menyelamatkan seluruh dunia, dan salib adalah tujuan hidupku. Tetapi seluruh kota ini memintaku untuk tinggal di Kapernaum. Apakah mungkin semua orang ini salah?"
Ya... orang-orang itu salah. Yesus menolak sesuatu yang baik agar Dia bisa melakukan hal yang benar. Dia menggenapi panggilan-Nya, Kayu Salib.
Dua hari menjelang tahun baru ini, apakah Anda mengalami hal yang sama seperti yang Yesus alami. Adakah hal-hal baik yang menahan Anda untuk melangkah maju? Jika "Ya" adalah jawaban Anda. Lakukan seperti yang Yesus lakukan. Tolaklah, dan lakukanlah yang benar. Genapi panggilan Anda! Genapi rancangan yang telah Tuhan tetapkan bagi Anda.
Hal yang baik, tidaklah selalu merupakan hal yang benar untuk dilakukan. Salib sepertinya adalah sesuatu yang buruk bagi semua orang saat itu, namun Yesus tahu pasti panggilan-Nya. Dia terus maju. Bagaimana dengan Anda? Siapkah Anda menuju salib Anda sendiri. Sebuah panggilan sorgawi yang hanya Anda bisa menggenapinya bahkan saat semua orang berusaha menahan Anda untuk melakukan sesuatu yang baik bersama mereka. Maukah Anda meninggalkan mereka? Ingatlah, jawaban Anda hari ini akan berdampak atas masa depan yang akan Anda jalani di tahun 2010 nanti.
Langganan:
Postingan (Atom)